Mohon tunggu...
Indra Dwi Wicaksono
Indra Dwi Wicaksono Mohon Tunggu... -

mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya, aktif di organisasi seni ``EGO``, terutama teater.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuan-tuan

11 Mei 2012   08:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:26 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menjulang tinggi bangunan-bangunan itu

Berdiri kokoh, tegak, tak tergoyahkan

Entah badai, entah hujan, entah goncangan

Hanya sentilan kecil yang mereka rasakan, cukup dengan bersalaman bahkan hanya bertatapmuka sepasang

Hilang lah sentilan-sentilan bertuan di makan perjalanan sang tuan

Kau yang begitu besar membuat badan ini semakin hilang, tertelan perjalanan tuan-tuan kelaparan

Kau lepaskan tali merah , Kau sibakkan satir pembentang

Begitu mudahnya kau jalankan perjalanan tuan-tuan girang

Tapi kenapa sayang ?

Menyentuh pun tidak kau lakukan pada tuan-tuan yang semakin meggirang

Namun apa yang kaulakukan pada kami ?

Menyentuh !, o setiap hari kau lakukan

Menekan !, o tak tau berapa kali kau lakukan

Memukul !, o sungguh hingga lupa diriku ini

Aku yang hanya memetik seutas tangkai dari mu

Aku yang hanya menjentik jari jematik di atas tetesan kencing manis mu

Aku yang hanya,

Melakukan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun