Ancaman mereka mulai terlaksana. Pemimpin yang tidak jantan itu pernah mengatakan akan melakukan upaya revolusi putih jika kasusnya dilanjutkan. Apa itu hanya sekadar gertakan atau sudah dan sedang terjadi?Â
Â
Persekusi, istilah yang lagi nge-hits saat ini. Untung ada mas Gugel yang bantu penjelasannya. Dan cukup terkejut karena mas gugel ngutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. KBBI ternyata cukup handal menampung istilah itu.Â
Ada atau tidaknya hubungan antara persekusi dengan ancaman revolusi putih dari persembunyiannya, tetapi benang merah keduanya saling terikat. Ulama, kebencian, media sosial, dan SARA.Â
Â
Sangat mengkhawatirkan - jika orang yang hanya bisa melempar batu dari kegelapan lalu melarikan diri - dibela orang yang banyak. Orang banyak yang tidak memiliki inisiatif mencari tahu kebenaran lalu menjadi alat untuk menghakimi. Apalagi mereka juga tidak tahu siapa yang mereka bela. Agama atau ulama serong.
Â
Kecerdasan ulama serong bisa melihat bahwa membuat kisruh itu mudah, karena ia tidak perlu repot soal kondisi keamanan. Yang penting rusuh, aman itu urusan pemerintah. Toh, ia bisa kabur kapan saja. Karena yang akan ditangkap pastinya yang tidak bisa kabur ke Arab sono.Â
Â
Persekusi itu bisa jadi teror atas nama apa yang mereka benarkan dan berlindung di balik yang mereka junjung. Uniknya, semua jadi repot hingga ke orang nomor satu di negeri ini. Karena kita sudah menuju negara tanpa hukum, meski para tokoh penting selalu mengumbar istilah "negara hukum".Â
Â
Saat ini siapa punya massa, ia yang berkuasa. Dan kekuasaan adalah hukum. Sementara hukum adalah kekerasan. Sebab kekerasan adalah ajaran kebenaran. #itumenurutulamaserong.
Â
Massa, agama, dan ulama dalam bumbu ajaran serong. Itukah revolusi putih?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!