Seperti yang sudah saya pernah tulis di artikel saya sebelumnya,bahwa manusia itu memiliki hati untuk merasa. Dan perasaan manusia yang mereka butuhkan,untuk tetap menikmati hidup ini adalah "bahagia". Bahagia itu berbeda dengan namanya "enak". Kalian tidak akan menemukan bahagia dengan kalian memakan kue manis atau hal hal enak lainnya. Kalaulah bahagaia itu hanya "sebentar". Bahagia yang haqiqi ialah saat dirimu atau orang lain menerima kebaikan berupa amal shaleh.Â
Seperti kita mendapat senyuman dari orang lain atau diri kita tersenyum untuk.orang lain. Â Saat kita diberi hadiah oleh orang lain atau kita yang memberi. Saat kita diberi uang olehnorang lain atau kita yang memberi. Saat kita dicintai oranglain atau kita yang mencintai.
Namun aneh bin ajaib saat kita meligat realita kita di zaman sekarang. Zaman "yang katanya" lebih maju dan lebih modren yang seharusnya dapat meningkatkan taraf kehidupan,kesejahteraan bahkan kebahagiaan seseorang, justru kita melihat realita sebaliknya. Bangun tidur wajah pucat pasi. Masuk kerja sama ajha. Pulang lebih mengerikan dari keadaan ketika bangun. Membuat diri kita tidak nyaman.
Berpikir yuk berpikir klo sudah kayak gini anda akan mendapat bahagia dimana. Klub malam joget joget gak jelas sambil mabuk mabukan. Habis itu tidur di hotel sengan kekasih gelap. Dan titik akhir, mati sedang diri mengkonsumsi narkoba. Bahagia sekali ya. Atau itu cuman penderitaan berpoleskan bahagia. Entahlah.
Yang jelas bahagia itu banyak dan ada di sekitar kita. Namun ada satu hal yang ingin saya sarankan kepada anda. Libatkan Allah(Tuhan). Anda akan menjumpai terutama di zaman ini, banyak orang tak tau rasa terima kasih. Setiap kebaikan yang anda lakukan mereka balas hal yang mungkin bukan yang anda harapkan.
Namun apa yamg anda lakukan sudah benar jangan berhenti. Dan jangan berprasangka buruk kepada orang lain. Mereka khilaf. Mungkin anda tidak tahumasa lalu kelam mereka sehingga mereka berbuat demikian kepada anda. Libatkan Allah. Agar kalian tegar. Bahagia itu dekat. Sedekat urat nadi kalian. Terimakasih.
Jangan lupa dilike ya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H