Mohon tunggu...
Indra Anwar
Indra Anwar Mohon Tunggu... -

Penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Percintaan Valentine

16 Februari 2014   02:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:47 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

percintaan yang kerap menjadi dendam

kau hanya diam jika egosime memuncak
Aku bergeming ketika raut wajahmu mulai menanda
menanda warta dari desir angin angkutan kota
tentang cemburu, kegalauan
perempuan yang masih membayangkan wajahku
dan menyimpannya dilemari kaca yang retak

percintaan yang kerap gelap
sebab kecemburuan menyelimuti langkahmu
menyelimuti hati kecilmu
di saat valentine

percintaan yang tak lagi kudapati senyum
jika pertengkaran kita memuncak
tak ada lagi sayang dan tak ada cinta
hanya dendam
dan berkata di balik dada
"Mengapa Aku pernah mengenalmu"

Percintaan dengan mata berkaca
ku eja kembali kalimat valentine
dadamu tersentak dan menyatakan
Valentine ini bukan buatku
tapi kau adalah untukku
dan Aku milikmu

Februari  2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun