"Saat kau berjalan lalui badai tegakkan kepalamu dan jangan takut pada gelap di akhir badai, ada langit keemasan. Dan lagu bahtera perak yang indah. Teruslah berjalan lalui angin, Teruslah berjalan lalui hujan Meski mimpi-mimpimu terombang-ambing Teruslah berjalan dengan asa di hatimu Tak kau takkan pernah berjalan seorang diri Kau takkan pernah berjalan seorang diri Teruslah berjalan dengan asa di hatimu Tak kau takkan pernah berjalan seorang diri Kau takkan pernah berjalan seorang diri".
Miracle of Istanbul, keajaiban benar-benar terjadi disini (Istanbul). Liverpool berhasil memenangkan adu penalti atas AC Milan. Dan sukses mengangkat trophy liga champions musim 2004-2005. Liverpool melawan ketidakmungkinan sehingga menjadi mungkin. Semangat juang suporter dan pemain Liverpool berbuah hasil. Tidak ada yang tidak mungkin disini keajaiban benar-benar ada dan final liga champions musim 2004-2005 antara Liverpool dan AC Milan mengajarkan kita semua tentang jalan juang dan semangat pantang menyerah. Tidak ada yang tidak mungkin semuanya pasti mungkin jika usaha yang dilakukan benar-benar ada. Andai saja para suporter Liverpool pesimis dan pemain Liverpool sudah menyerah pada babak pertama. Maka, tidak ada yang namanya kemenangan. Dan benar apa yang dikatakan Ucok Homicide bahwa "kemungkinan terbesar adalah memperbesar kemungkinan pada ruang ketidakmungkinan sehingga tidak ada lagi satu orang pun yang berkata tidak mungkin" Liverpool dan fans hari itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H