Mohon tunggu...
Indra Gunawan
Indra Gunawan Mohon Tunggu... -

mencari ilmu, beribadah, dan bermanfaat !!!!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ada apa dengan Remaja?

3 Januari 2016   21:21 Diperbarui: 4 Januari 2016   07:08 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Remaja Masa Kini

Pada masa remaja, terdapat banyak hal baru yang terjadi, dan biasanya lebih bersifat menggairahkan, karena hal baru yang mereka alami merupakan tanda-tanda menuju kedewasaan. Dari masalah yang timbul akibat pergaulan, keingin tahuan tentang asmara dan seks, hingga masalah-masalah yang bergesekan dengan hukum dan tatanan sosial yang berlaku di sekitar remaja. Hal-hal yang terakhir ini biasanya terjadi karena banyak faktor, tetapi berdasarkan penelitian, jumlah yang terbesar adalah karena "tingginya" rasa solidaritas antar teman, pengakuan kelompok, atau ajang penunjukkan identitas diri..Banyak ahli psikologi yang menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa yang penuh masalah, penuh gejolak, penuh risiko (secara psikologis), over energi, dan lain sebagainya, yang disebabkan oleh aktifnya hormon-hormon tertentu..Minat untuk berkelompok menjadi bagian dari proses tumbuh kembang yang remaja alami. Yang dimaksud di sini bukan sekadar kelompok biasa, melainkan sebuah kelompok yang memiliki kekhasan orientasi, nilai-nilai, norma, dan kesepakatan yang secara khusus hanya berlaku dalam kelompok tersebut. Atau yang biasa disebut geng. Biasanya kelompok semacam ini memiliki usia sebaya atau bisa juga disebut peer group. Demi kawan yang menjadi anggota kelompok ini, remaja bisa melakukan dan mengorbankan apa pun, dengan satu tujuan, Solidaritas. Geng, menjadi suatu wadah yang luar biasa apabila bisa mengarah terhadap hal yang positif. Tetapi terkadang solidaritas menjadi hal yang bersifat semu, buta dan destruktif, yang pada akhirnya merusak arti dari solidaritas itu sendiri. Demi alasan solidaritas, sebuah geng sering kali memberikan tantangan atau tekanan-tekanan kepada anggota kelompoknya (peer pressure) yang terkadang berlawanan dengan hukum atau tatanan sosial yang ada. Tekanan itu bisa saja berupa paksaan untuk menggunakan narkoba, mencium pacar, melakukan hubungan seks, melakukan penodongan, bolos sekolah, tawuran, merokok, corat-coret tembok, dan masih banyak lagi. Lama kelamaan prilaku ini menjadi kebiasaan, dan melekat sebagai suatu karakter yang diwujudkan dalam berbagai prilaku negatif.

(http://berbicara-info.blogspot.com/2012/12/artikel-tentang-remaja-masa-kini.html)

Analisis :

  • Remaja merupakan transisi antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa,masa setengah baya dan masa tua. Dimana masa remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan. Masalah keingintahuan tentang asmara dan seks, yang timbul pada masa remaja ini dikarenakan peningkatan akumulasi hormone testosterone pada laki-laki sebanyak 18 kali lipat dan hormone estradiol pada perempuan sebanyak 8 kali lipat. Meningkatnya hormone tersebut terjadi pada masa remaja, puncak peningkatan atau sering dikenal dengan ledakan perkembangan pada masa remaja terjadi pada usia sekitar 10 th pada perempuan dan 12/13 pada laki-laki, selisih 2 th ledakan pertumbuhan biyasanya menyebabkan lebih berkembangnya kondisi fisik antara laki-laki dan perempuan pada usia yang sama. Memperoleh hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya antara dua jenis kelamin juga merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh remaja. Kematangan seksual yang dicapai sejak awal masa remaja mendorong remaja untuk menjalin hubungan social, terutama dengan lawan jenis. Remaja diharapkan bisa mencari dan mendapatkan teman baru yang berlainan jenis. Mereka ingin mendapat penerimaan dari kelompok teman sebaya lawan jenis ataupun sesama jenis agar merasa dibutuhkan dan dihargai.kematangan fisik dan psikis banyak mempengaruhi penerimaan teman-teman sekelompok remaja dalam pergaulannya. Tanpa penerimaan teman sebaya, dia akan mengalami berbagai gangguan perkembangan psikis dan social, seperti membentuk geng sendiri yang berperilaku mengganggu orang lain.
  • Mengenai penyebab masalah yang berhubungan dengan hukum dan tatanan social pada masa remaja, penelitian mengatakan jumlah terbesar disebabkan karena "tingginya" rasa solidaritas antar teman, pengakuan kelompok, atau ajang penunjukkan identitas diri. Alasan itu cukup relevan karena pada masa usia remaja, disitulah seseorang akan memulai untuk mencari jati dirinya, sehingga akan terjadi krisis identits disana. Peran dari keluarga sangat diperlukan dalam hal ini. Dalam pencarian jati diri, remaja cenderung akan lebih senang berkumpul dengan teman sebayanya atau peer group, hubungan yang lebih intensif dengan teman sebaya disebabkan karena seorang remaja dengan teman sebayanya memiliki karkteristik yang sama, baik secara psikis maupun fisik. Adanya kesamaan karkteristik dalam pencarin jati diri, membentuk remaja untuk mengelompk dengan teman yang mereka anggap sama. Dari kelompok itulah maka akan timbul solidaritas sesama anggotanya. Masalah yang berhubungan dengan tatanan social yang disebabkan oleh remaja terjadi karena munculnya  in group dan out group dalam kelompok itu. Ketika remaja masuk pada kelompok yang sejajar dengan norma sebenarnya tidak menjadi masalah  pada remaja itu. Kenakalan remaja yang berhubungan dengan kelompok terjadi ketika seorang remaja bergaul dengan teman atau kelompok yang salah atau menyimpang, ketika remaja bergabung dan merasa nyaman atau dapat diterima disitu maka ia akan melakukan hal-hal yang menjadi tradisi atau perintah yang ada dalam kelompoknya, ini dilandasi karena sudah tumbuhnya solidaritas atau in group. Pengawasan orang tua sangat diperlukan dalam perkembangan remaja, meskipun salah satu tugas perkembangan remaja yaitu mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya, bukan berarti orang tua lepas kendali. Jadi intinya hubungan peer group karena adanya kesamaan karakteristik yang membentuk kelompok-kelompok pada remaja yang perkuat dengan solidaritas antar kelompok atau in group, merupakan sesuatu yang wajar karena itu merupakan ciri pada fase perkembangan remaja, dan peran orang tua dalam mengarahakan anaknya untuk menemukan jati dirinya juga tidak kalah penting.
  • Masa remaja sering diidentikan dengan masa yang penuh masalah, penuh gejolak, penuh risiko (secara psikologis), over energi, dan lain sebagainya. Ketika seorang individu menginjak masa remaja, yang ditandai dengan perubahan bentuk tubuh, remaja cenderung mengalami tekanan secara psikologis karena secara fisik yang sudah sesuai dengan orang dewasa, tetapi mereka belum diakui sebagai seorang dewasa. Dan tugas perkembangan pada masa remaja yang cukup banyak, juga menjadi alasan kenapa remaja identic dengan masa yang penuh masalah karena dengan tugas yang begitu banyak mereka harus menyelesaikannya dalam waktu yang relative singkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun