Mohon tunggu...
INDRA WAHYU A. BAGAN
INDRA WAHYU A. BAGAN Mohon Tunggu... -

Tertarik pada hukum, ekonomi dan lingkungan...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sebuah Opini Bukan Tong Kosong

30 September 2015   15:03 Diperbarui: 30 September 2015   15:15 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Menulis sejatinya dapat dilakukan siapa saja dimana saja. Seseorang yang meletakkan informasi dalam sebuah aksara di selembar uang kertas, atau di tembok-tembok sepanjang jalan juga dikatakan menulis. Ketika media cetak di zaman penjajahan di pantau penuh dengan ketat, tulisan-tulisan di pinggiran jalan menjadi media untuk mengobarkan semangat rakyat untuk merdeka.

Kini era kucing-kucingan dalam menulis sudah menjadi sejarah. Tidak ada lagi rasa takut atas tulisan vokal yang akan membawa penulis dan penerbit ke dalam penjara. Asal tidak berisi konten yang meresahkan masyarakat, berbau sara, menyerang martabat pribadi, dan mengandung kedustaan. Lihat saja media masa yang gencar mengkritik pemerintahan. Masyarakat pun tak luput andil bersuara di wadah-wadah yang tersedia. Salah satunya Kompasiana ini.

Kebebasan masyarakat dalam menulis seyogyanya  harus di imbangi dengan kemampuan dalam memberikan sajian tulisan yang baik. Bagaimana pembaca dapat teredukasi terhadap apa yang sudah dituliskan. Masyarakat sebagai penikmat tulisan memiliki hak untuk memperoleh informasi yang benar. Bukan berita simpang siur tanpa kebenaran.

Dalam sebuah pemberitaan, seorang wartawan selalu memiliki sudut pandang dan keberpihakan bagaimana informasi itu untuk diberitakan. Bahkan seorang wartawan memiliki kuasa absolut untuk memilih mana berita yang akan di publish atau tidak. Sebuah isu yang menyedot perhatian publik kadang kala terdapat pusaran suara hetero yang itu tidak dapat dihindarkan. Kenaikan harga BBM menjadi isu yang memisahkan masyarakat menjadi kalangan yang setuju di naikkan dan yang menolak kenaikan harga BBM. Dua buah media yang memberitakan dengan sudut pandang yang berbeda tentang kenaikan harga BBM bukanlah indikator bahwa salah satu diantara media itu telah berdusta. 

Kegiatan seorang wartawan sejatinya tidak dapat dipisahkan dengan bagimana sikap profesionalitas wartawan itu yang merujuk pada 9 elemen jurnalisme. Terhadap nilai kejuuran dan verifikasi data adalah salah satu hal yang harus di junjung tinggi.

Bagaimana dengan individu yang menyuarakan pendapatnya dalam media yang dapat diakses secara luas? berdasar penjabaran terhadap seorang wartawan diatas, maka seorang penulis opini haruslah yakin bahwa apa yang ditulisnya merupakan sebuah informasi yang benar dan penuh kejujuran dan didukung dengan data penguat yang sesuai.  Sebuah opini memang muncul dari dalam pemikiran kita  yang mana pemikiran itu di sampaikan kepada khalayak. Tetapi sebelum pemikiran itu disampaikan kepada khalayak, alangkah baiknya kita memastikan bahwa apa yang muncul dari benak ini merupakan hal yang benar dan didukung data yang valid. 

Tak ada asap jika tak ada api. Telusuri dahulu apa yang menjadi dasar pemikiran sebelum berpendapat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun