Mohon tunggu...
Indra Suhu
Indra Suhu Mohon Tunggu... Putra Pamanukan -

Menuang Keresahan Dalam Sebuah Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lomba Jepit Terong yang Tidak Mendidik dan Aksi Joni yang Heroik

21 Agustus 2018   00:33 Diperbarui: 21 Agustus 2018   00:52 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia memberikan kesan tersendiri bagi Rakyat Indonesia, kedatangannya selalu dinantikan. Begitu pula pada HUT RI tahun ini yang merupakan tahun ke-73. Upacara Peringatan HUT RI pun dilaksanakan oleh Pemerintah Republik Indonesia maupun oleh berbagai instansi lainnya. Sejalan dengan itu, berbagai perlombaan pun dilakukan nyaris di setiap wilayah Rukun Tetangga (RT) di seluruh Indonesia. Semua itu dilakukan dalam rangka memeriahkan HUT RI yang sudah menjadi tradisi bagi rakyat Indonesia.

Bicara tentang perlombaan Agustusan, Saya melihat adanya jenis perlombaan baru yang sedang trendy, yaitu "LOMBA JEPIT TERONG", lomba ini banyak dimainkan pada  peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini, terbukti dengan banyaknya video perlombaan yang diunggah ke media-media sosial.

LOMBA JEPIT TERONG adalah sebuah perlombaan yang dilakukan secara beregu dengan peserta semuanya perempuan. Sebuah terong ungu yang dijepit di antara paha peserta kemudian dipindahkan ke paha peserta lain yang masih dalam satu regu secara estafet. Untuk melihat video-videonya mudah sekali, silahkan cari di youtube.com atau Facebook dan media sosial lainnya.

Perlombaan jepit terong menurut Saya tidak mendidik, karena mempertontonkan sensualitas dan terkesan nakal. Pada beberapa video terlihat ibu-ibu peserta lomba jepit terong melakukan gerakan-gerakan erotis yang tidak pantas dilakukan di depan orang banyak, apalagi di depan anak-anak yang masih di bawah umur. Mungkin terlihat lucu dan mengundang tawa, tapi itu justru menjijikan.

Sangat disayangkan, hanya untuk lucu-lucuan saja para panitia Agustusan memilih LOMBA JEPIT TERONG untuk diperlombakan, padahal masih banyak jenis perlombaan tradisional lain yang tidak kalah lucunya namun tetap mendidik.

Sebagai bangsa timur yang bermoral, semestinya peringatan kemerdekaan Indonesia diisi dengan jenis-jenis perlombaan yang bisa mendidik, memberikan pesan moral, menjunjung tinggi semangat persatuan dan nasionalisme, bukan yang mengarah kepada dekadensi moral.

Tidakkah kita melihat atau mendengar berita tentang sebuah peristiwa heroik yang dilakukan oleh seorang bocah SMP bernama Yohanes Gama Marchal Lau di belahan Indonesia bagian timur? Berkat keberanian bocah yang akrab disapa Joni itu dalam aksi spontanitasnya memanjat tiang bendera untuk mengambil ujung tali bendera yang nyangkut di ujung tiang, akhirnya bendera merah putih dapat berkibar saat upacara peringatan HUT ke-73 RI di perbatasan Motaain Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Aksi Joni yang berani itu telah mengguncang seantero dunia, videonya viral dan menjadi pemberitaan berbagai media. Joni sang bocah pemanjat tiang bendera telah menggetarkan jiwa nasionalisme kita.

Menutup tulisan ini, Saya ingin menyampaikan khususnya kepada para panitia Agustusan, tolong jangan lagi menggelar Lomba jepit terong, karena tidak mendidik. Dan kepada Joni yang heroik, terimakasih telah menunjukkan semangat nasionalisme dan perjuangan bagi rakyat Indonesia, salam hormat untukmu...

Merdekaaa...!!

Pamanukan, 20/08/2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun