Mohon tunggu...
INDRA
INDRA Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Mahasiswa tahun kedua program studi Teknologi Hasil Hutan di IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Resilience in Nature: Adapting to Environmental and Economic Change

27 September 2024   19:56 Diperbarui: 27 September 2024   20:35 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Sabtu, 21 September 2024, Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Hutan IPB University menyelenggarakan sebuah stadium general yang membahas isu-isu lingkungan kontemporer. Acara tersebut menampilkan Ady Saiman, seorang relawan lingkungan yang berdedikasi dari Komunitas Peduli Ciliwung, sebagai pembicara utama. Ady memaparkan berbagai tantangan lingkungan yang semakin rumit dan mendesak di era modern ini, didukung oleh data-data konkret dan cerita-cerita yang menginspirasi.

Presentasinya tidak hanya memberikan gambaran tentang kondisi lingkungan yang kian memprihatinkan, tetapi juga mengajak para peserta untuk melakukan introspeksi dan mengambil tindakan nyata. Ady berhasil membangun kesadaran kolektif di antara para mahasiswa dan hadirin lainnya tentang pentingnya menjaga kelestarian alam, khususnya ekosistem sungai Ciliwung.

Acara ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa Teknologi Hasil Hutan IPB untuk merefleksikan peran mereka sebagai calon profesional di bidang kehutanan dalam menghadapi krisis lingkungan. Melalui diskusi interaktif yang mengikuti presentasi, para peserta didorong untuk mengembangkan solusi inovatif dan berkelanjutan guna mengatasi berbagai permasalahan lingkungan yang dipaparkan.

Stadium general ini tidak hanya menjadi wadah berbagi informasi, tetapi juga katalis untuk aksi nyata dalam pelestarian lingkungan. Diharapkan, inspirasi yang didapat dari acara ini akan memicu inisiatif-inisiatif lingkungan baru di kalangan mahasiswa IPB dan masyarakat luas. 

hewan.gepics.com
hewan.gepics.com

Problematika Lingkungan

Masalah lingkungan merupakan isu global yang mencakup berbagai tantangan yang dihadapi oleh ekosistem dan kehidupan manusia di seluruh dunia, termasuk perubahan iklim, pencemaran, penggundulan hutan, kehilangan keanekaragaman hayati, dan pengelolaan limbah

Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan menjadi masalah yang semakin mendesak, mencakup berbagai aspek penting yang memengaruhi keseimbangan ekosistem.

  • Air (Sungai dan Laut)

Limbah rumah tangga dan industri yang dibuang sembarangan mengakibatkan pencemaran sungai dan laut. Air yang tercemar tidak hanya merusak habitat akuatik, tetapi juga berdampak pada kesehatan manusia yang bergantung pada sumber air bersih.

  • Udara

Pencemaran udara semakin parah akibat emisi dari industri dan penggunaan kendaraan pribadi yang berlebihan. Gas-gas berbahaya yang dilepaskan ke atmosfer menyebabkan masalah kesehatan, serta berkontribusi pada perubahan iklim.

  • Hutan

Deforestasi yang terus berlangsung, ditambah dengan pemburuan satwa liar, mengancam keberlangsungan berbagai spesies dan merusak habitat alami. Penebangan hutan secara liar mempercepat hilangnya keanekaragaman hayati dan memperburuk kondisi lingkungan.

  • Bumi secara keseluruhan

Bumi menanggung beban yang semakin berat akibat kerusakan lingkungan yang terus berlanjut. Setiap harinya, ekosistem semakin rusak, mengancam kehidupan di seluruh planet dan memerlukan perhatian serta tindakan serius untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Dengan memahami dampak kerusakan lingkungan ini, kita diharapkan dapat bersama-sama berupaya untuk melindungi dan memperbaiki keadaan Bumi.

Sungai sebagai sumber air dan untuk kehidupan memiliki peran yang sangat penting bagi manusia dan ekosistem. Sebagai penyedia air bersih, sungai mendukung berbagai aktivitas, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga irigasi pertanian yang krusial untuk ketahanan pangan

Definisi Sungai

Sungai adalah aliran air yang mengalir dari sumbernya, seperti pegunungan atau mata air, menuju lautan atau danau, dengan karakteristik tertentu seperti panjang, kedalaman, dan lebar yang bervariasi. Sebagai salah satu komponen utama dalam siklus hidrologi, sungai berfungsi sebagai sumber air bersih bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, serta memainkan peran penting dalam menghubungkan ekosistem daratan dan perairan. Sungai juga menjadi habitat bagi berbagai spesies, mendukung keanekaragaman hayati, dan memberikan manfaat ekonomi melalui kegiatan seperti perikanan dan transportasi.

Sungai Ciliwung

Sungai Ciliwung, yang terletak di wilayah Jakarta dan Jawa Barat, memiliki panjang sekitar 119 km dan mengalir melalui dua provinsi: Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sumber airnya berasal dari mata air di Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Telaga Saat, yang terletak di lereng Pegunungan Jonggol di sebelah utara kawasan Puncak, Bogor. Sungai ini mengalir dari hulu di Bogor, melewati kawasan Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Cisarua, sebelum mencapai hilir di pantai utara Jakarta.

antarafoto.com
antarafoto.com

Kondisi Sungai Ciliwung

Saat ini, kondisi Sungai Ciliwung sangat memprihatinkan, terutama terkait dengan meningkatnya jumlah sampah medis yang mencemari aliran sungai. Pembuangan limbah medis secara sembarangan, seperti jarum suntik, masker, dan peralatan kesehatan lainnya, menjadi masalah serius yang berdampak buruk pada kualitas air dan kesehatan masyarakat. Sampah medis ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga meningkatkan risiko penyebaran penyakit, mengingat sifatnya yang berbahaya dan potensi infeksi. Selain itu, pencemaran ini mengganggu ekosistem akuatik dan merusak habitat makhluk hidup yang bergantung pada sungai. Upaya penanganan yang lebih efektif dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah medis sangat diperlukan untuk melindungi Sungai Ciliwung dan menjaga kesehatan masyarakat di sekitarnya.

Kerusakan sungai sering kali dimulai dari area sepadan, yaitu wilayah di sekitar sungai yang berfungsi sebagai buffer zone atau penyangga. Aktivitas manusia seperti penebangan hutan, pembangunan permukiman, dan pertanian intensif di area sepadan dapat mengakibatkan erosi tanah dan aliran limbah ke sungai. Deforestasi mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air, sehingga meningkatkan risiko banjir dan pencemaran. Selain itu, penggunaan bahan kimia dalam pertanian dapat mencemari aliran air, mengganggu kualitas ekosistem sungai. Kerusakan ini tidak hanya berdampak pada sungai itu sendiri, tetapi juga pada keanekaragaman hayati dan kesehatan masyarakat yang bergantung pada sumber daya air bersih. Oleh karena itu, perlunya perlindungan dan pemeliharaan area sepadan sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sungai dan ekosistemnya.

Sungai bukan sekadar aliran air, ia adalah urat nadi bumi yang mengalirkan kehidupan. Menjaganya bukan pilihan, tapi kewajiban kita bersama untuk masa depan yang berkelanjutan.

Apa yang harus kita lakukan?

Untuk menghadapi kerusakan sungai dan lingkungan, penting untuk membangun kesadaran dalam diri sendiri dan masyarakat. Ada beberapa langkah sederhana namun signifikan yang bisa kita lakukan:

  • Pikirkan alih energi 

Beralih ke sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya atau angin, dapat mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil yang merusak lingkungan. Dengan memilih teknologi yang lebih ramah lingkungan, kita turut serta dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.

  • Kurangi polusi

Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan beralih ke transportasi publik, bersepeda, atau berjalan kaki dapat menurunkan tingkat polusi udara. Selain itu, menghindari produk yang mengandung bahan kimia berbahaya juga membantu menjaga kualitas udara dan air.

  • Jaga hutan

Hutan adalah paru-paru bumi yang menyerap karbon dioksida dan menyediakan habitat bagi banyak spesies. Kita perlu mendukung program pelestarian hutan dan menentang praktik penebangan liar, serta berkontribusi pada reboisasi untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem.

  • Hemat energi

Menggunakan energi dengan bijak, seperti mematikan lampu dan peralatan listrik saat tidak digunakan, tidak hanya mengurangi tagihan listrik tetapi juga mengurangi permintaan energi secara keseluruhan. Dengan cara ini, kita dapat berkontribusi pada pengurangan penggunaan sumber daya alam.

  • Tata kelola sampah

Mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah adalah langkah penting untuk mengurangi limbah yang berakhir di tempat pembuangan. Dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, kita dapat membantu proses daur ulang dan mengurangi pencemaran lingkungan.

  • Penanaman pohon

Kegiatan menanam pohon tidak hanya meningkatkan keanekaragaman hayati tetapi juga membantu menyerap karbon dioksida dan memberikan oksigen. Dengan mengajak komunitas untuk berpartisipasi dalam program penanaman pohon, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan sehat untuk generasi mendatang.

Ketahanan alam dalam menghadapi perubahan lingkungan dan ekonomi memerlukan upaya bersama dari seluruh lapisan masyarakat. Sungai Ciliwung, sebagai contoh nyata di Bogor, menunjukkan betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. Dengan menerapkan langkah-langkah konkret seperti pengelolaan sampah yang baik, penanaman pohon, dan beralih ke energi terbarukan, kita dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian sungai dan ekosistem di sekitarnya. Kesadaran dan tindakan nyata dari setiap individu, ditambah dengan kebijakan yang mendukung dari pemerintah, akan menjadi kunci dalam membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh terhadap perubahan. Mari bersama-sama menjaga alam, khususnya Sungai Ciliwung, demi kehidupan yang lebih baik bagi generasi sekarang dan yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun