Mohon tunggu...
Indra Tuna
Indra Tuna Mohon Tunggu... Guru - Guru, Instruktur, Penulis pemula

Indra Tuna adalah seorang yang berprofesii sebagai guru, dan memiliki keinginan kuat untuk menjadi seorang penulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dekapan Illahi

5 Februari 2023   12:53 Diperbarui: 5 Februari 2023   13:05 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dekapan Illahi

Ketika senja tak lagi memberi warna

Gelap mengukir binar surya yang mulai redup
Kelabat malam berarak mengukir kenang
Pada jiwa yang sepi akan belaian tangan Tuhan
Sepenggal cerita hari ini berlalu
Tanpa satupun waktu yang  teruntai
Terlena oleh pesona dunia
Menjadi alasan untuk raga yang butuh nafkah
Balutan kemewahan yang tak kekal
Tergiur oleh kenyamanan yang akan lekang
Menggapai ilusi yang hanya datang sesaat
Mengabaikan janji akan keabadian surgawi
Kita yang meringis kesakitan
Akan kegetiran dan kejamnya hidup,
pada nafsu keserakahan dan kebiadaban
Mencoba meneriakan pada tubuh tubuh kaku yang tak peduli
Kenapa ... ?
Tak mencoba berbisik ke bumi
Menguntai kerelaan akan takdirnya,
Melangitkan  doa
menangis dalam dekapanNya
Dia yang tampak tersadar ada dalam setiap hembusan nafas
Dia yang di serukkan dalam lafaz asmaNya
Mengapa ... ?
Tak bergetarkah sukmamu...?
Begitu tinggikah deru keangkuhan?
Sampai kapan?
Mungkinkah kita masih diberi kesempatan?
Detik ini, hari ini, ataukah esok.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun