Mohon tunggu...
Indra Mannaga
Indra Mannaga Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Konsultan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bangun Budaya Sadar Risiko, Masindo Gencarkan Sosialisasi

23 Mei 2022   22:27 Diperbarui: 23 Mei 2022   22:31 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melakukan tindakan tanpa berfikir terlebih dahulu mengenai konsekuensi serta risiko yang diterima, masih kerap mendominasi perilaku masyarakat Indonesia. Kurangnya kesadaran saat berperilaku terjadi dalam berbagai aspek, mulai dari sosial, ekonomi, kesehatan, hingga ekologi atau lingkungan.

Banyak masyarakat yang tertipu investasi bodong, mengendarai sepeda motor tanpa mematuhi rambu-rambu berkendara, merokok, sampai menebar kebencian di media sosial.

Dengan kondisi seperti ini, maka penting akan adanya pendidikan budaya risiko sejak disini. Karenanya Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo) hadir untuk menyosialisasikan konsep dalam meminimalisasi risiko di segala aspek. Fokus Masindo juga membangun bagaimana budaya sadar risiko.

"Budaya sadar risiko ini berbasis pola pikir seperti nanti bagaimana, bukan bagaimana nanti. Pola pikir nanti bagaimana ini akan membangun budaya berpikir, mencari tahu, juga mengonfirmasi segala sesuatu sebelum mengambil keputusan atau tindakan yang akan diperbuat," tutur Ketua Masindo, Dimas Syailendra Ranadireksa.

Sebagai organisasi, Masindo mengajak masyarakat untuk sadar risiko melalui edukasi, advokasi, kajian, dan informasi berbasis bukti ilmiah. Selain itu, sadar akan risiko juga meliputi faktor kesehatan untuk membentuk manusia yang berkualitas.

Kesadaran akan risiko kesehatan di segala aspek kehidupan, bahkan mulai berada dalam kandungan orang tuanya, menjadi sangat penting dalam membentuk manusia yang berkualitas.

Dalam memperingati Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Internasional, 28 April 2022 lalu, isu yang diangkat adalah bagaimana menghadapi kasus pandemi Covid-19 saat berada di tempat kerja.

Gerakan Masindo menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan dan juga penyakit terkait pekerjaan. Dalam dunia kerja, K3 perlu diperhatikan.

Adapun pengendalian risiko kesehatan dan keselamat kerja meliputi; pemasangan rambu-rambu K3, tertib menggunakan alat pelindung diri (APD), memeriksa alat pengaman kerja, serta taat menggunakan alat pengaman kerja.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun