"Aku selalu bermasalah dengan pengidap penyakit mental," ucapnya.Â
"Kukira kau mengidapnya juga?"Â
"Bodoh," umpatan itu keluar untuk dirinya sendiri.Â
"Berikan contohnya?" tanyaku.Â
"Orang tadi bernama Dimin, ia sering sekali meminjam uang..."
Merasa jawabannya ngawur, aku menyela dengan berkata, "Meminjam uang bukan penyakit mental, Juna!"Â
"Benarkah? Lantas kenapa saat kutagih, ia tak pernah mengakui meminjam uang dariku. Kuterka, ia mengidap gangguan identitas disosiatif."Â
Kali ini, Juna membuatku menelan ludah. Kata-kata itu terlalu intelek untuk seorang kuli panggul. "Oh, darimana kau tahu istilah itu?"Â
Arjuna terdiam sesaat, ia lalu mengangkat kedua bahunya seraya berkata, "Tak tahu, istilah itu tiba-tiba terbersit di kepalaku."Â
Setelah kejadian itu, aku dibuat penasaran tentang siapa Arjuna sebenarnya.
Di suatu sore, kulihat Arjuna tengah khusyuk membaca di lapak buku bekas. Deru truk sampah, dan kendaraan yang lalu-lalang, tak membuatnya terganggu.Â