Teruntuk Zaldy Chan,
Konon anak tengil akan dilempar keluar kelas. Pemalas, pasti tergilas. Bosan, lantas tak berkesan. Dan berlebih-lebihan itu tak baik, bukan?Â
Melepas belenggu, katamu ilmu tinggi. Bila cuma mengejar ambisi itu kelas teri. Penyair tak mengemis pengakuan. Banyak hal yang kau punya. Dan tak satupun kaubanggakan. Heran!
"Kucontek terang-terangan. Namun kauberi semua jawaban dengan cuma-cuma."Â
Mungkin bagimu aku hanya pengganggu. Mengangkatmu sebagai guru di sela waktu berlalu. Berbincang lewat pesan singkat tanpa sekat. Menuntaskan tanda tanya, dan merasa dekat.Â
Dan selamat, usiamu sudah naik tingkat. Tetap kuat, menuliskan manfaat. Darimu, kubelajar mencatatkan kata-kata bersuara. Tanpa tamat. "Percayalah, kuberdo'a dalam hati."
"Kepak sayapmu abadi, seperti puisi."Â
Batam, 20 Oktober 2021
Indra Rahadian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H