Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Uda

20 Oktober 2021   00:46 Diperbarui: 20 Oktober 2021   00:52 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penyeberang jalan (Gambar: CDD20 Via Pixabay)

Teruntuk Zaldy Chan,

Konon anak tengil akan dilempar keluar kelas. Pemalas, pasti tergilas. Bosan, lantas tak berkesan. Dan berlebih-lebihan itu tak baik, bukan? 

Melepas belenggu, katamu ilmu tinggi. Bila cuma mengejar ambisi itu kelas teri. Penyair tak mengemis pengakuan. Banyak hal yang kau punya. Dan tak satupun kaubanggakan. Heran!

"Kucontek terang-terangan. Namun kauberi semua jawaban dengan cuma-cuma." 

Mungkin bagimu aku hanya pengganggu. Mengangkatmu sebagai guru di sela waktu berlalu. Berbincang lewat pesan singkat tanpa sekat. Menuntaskan tanda tanya, dan merasa dekat. 

Dan selamat, usiamu sudah naik tingkat. Tetap kuat, menuliskan manfaat. Darimu, kubelajar mencatatkan kata-kata bersuara. Tanpa tamat. "Percayalah, kuberdo'a dalam hati."

"Kepak sayapmu abadi, seperti puisi." 

Batam, 20 Oktober 2021

Indra Rahadian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun