Hari gelap sebelum malam. Alunan bait-bait puisi bernada minor, menyapa sepi dalam temaram. Dersik menyambut hujan. Denting mengalun pelan. Merambat menusuk kesadaran. Detik-detik. Menjerat lamunan.Â
Jejakmu masih hangat di pelataran. Dalam ingatan yang tak terawat. Tak ada lagi jerawat, untuk kisah-kisah yang sudah lewat. Hening. Kesenangan itu tak lagi berbunyi nyaring. Untuk semua hal yang tertinggal di masa lalu. Dan kata-kata perpisahan yang tak berlaku.Â
O passado é uma traço de silêncio.
Engkau berdiri di ujung sana. Terpikat. Meratapi drama kehidupan dan menghapus air mata. Menanti episode yang hilang hinggap sewaktu-waktu. Tanpa ekspektasi. Menindih galau, galat di malam pekat.Â
Kisah-kisah itu seperti mimpi. Semacam evokasi anti klimak yang diulang-ulang. Dan hilang pergi. Terbenam di relung hati.
Batam, 1 September 2021
Indra Rahadian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H