Mohon tunggu...
Indra Prasetyo
Indra Prasetyo Mohon Tunggu... -

My words of Fame

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Semarang dan Pahlawannya

16 Oktober 2014   18:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:47 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kota Semarang merupakan refleksi dari kepemimpinan dari para pahlawan kita di masa lalu, berubah nama dari kota praja hingga menjadi kota Semarang sekarang ini membuat kita menjadi semakin ingin tahu apa aja yang ada di kota itu, mulai dari sejarah hingga pusat-pusat kebudayaan disana, Gedung-gedung tua pusat peninggalan sejarah juga masih berdiri kokoh meski usianya menginjak puluhan hingga ratusan tahun, sebut saja ada lawang sewu, lalu kantor perkereta apian, lalu klenteng tua hingga masjid dan gereja tua.

Di film kan nya beberapa film mengenai pahlawan-pahlawan Indonesia dalam waktu dekat ini, membuat para kreatif-kreatif film Indonesia ingin mengangkat sosok HOS Tjokroaminoto dengan upaya lebih memperkenalkan kembali kepada masyarakat Indonesia sebagai Sang Guru Bangsa

HOS Tjokroaminoto sendiri sangat identik dengan Semarang, karena beliau menjajaki masa muda nya di kota semarang, dan beliau pun ikut pula dalam proses pergolakan melawan penjajah di kota Semarang.

Sang produser dan sutradara sengaja untuk menghidupkan lagi suasana kota semarang pada era 1820an, untuk lebih mengenal sosok pahlawan nasional HOS Tjokroaminoto, sosok bagaimana beliau di perkebunan hingga di tulisan beliau yang sangat dikenal masyarakat sampai saat ini. Pada awalnya, ia juga mengikuti jejak kepriyayian ayahnya, sebagai pejabat pangreh praja. Ia masuk pangreh praja pada tahun 1900 setelah menamatkan studi di OSVIA, Magelang, salah satu kabupaten yang berada di kota Semarang.

Tjokro  yang pada saat ini bertempat tinggal di Semarang, selain menjadikan rumahnya sebagai rumah tinggal bersama istrinya, RA Suharsikin. Sebelum menjadi rumah HOS Tjokroaminoto, rumah ini dulunya konon milik pedagang Tionghoa. Namun karena jarang ditempati lalu dijual dan dibeli pedagang keturunan Arab. Namun nasibnya pun sama jarang ditempati, akhirnya dibeli HOS Tjokroaminoto.

Di rumah ini lah dijadikan tempat Persemaian Pemikiran Para Tokoh, tak hanya sebagai tempat tinggal pribadi, HOS Tjokroaminoto juga menjadikan sebagai tempat indekos siswa HOS Tjokroaminoto juga mengajarkan ilmu-ilmu agama dan pandangan politik pada mereka yang kos di rumah ini. Banyak siswa yang kos di rumah HOS Tjokroaminoto ini yang di kemudian hari menjadi tokoh-tokoh penting dalam riwayat Republik ini. Nama yang paling kesehor jelas sang proklamator Soekarno. Tokoh terkenal lainnya yang sempat nge-kos di sini adalah Alimin, Semaun, Muso, Kartosuwiryo, dan Tan Malaka.

Suasana kota Semarang yang pada era tersebut sangat sepi dan boleh dikatakan dikuasai oleh penjajah Belanda, gedung-gedung khas Belanda dan trem yang sangat terkenal pada saat itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun