Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengajarkan anak-anak dalam belajar matematika khususnya anak kelas 1 dan 2. Kebutuhan anak-anak pada usia tersebut bukanlah soal yang lebih rumit atau susah, melainkan pemahaman anak tentang konsep pelajaran dan bagaimana anak dalam memecahkan suatu permasalahan. Pembelajaran seperti ini sangat penting karena akan membuat anak terbiasa dalam memecahkan masalah sehari-hari.
Pengalaman saya dalam mengajar dan menggunakan LKS yang tersedia di Indonesia adalah tidak banyak yang mengajarkan anak tentang pemahaman konsep dan pemecahan masalah, yang banyak saya temui adalah latihan soal yang semakin sulit dari halaman ke halaman dengan tipe soal yang monoton dan hanya membuat anak menghitung angka yang lebih besar. Tolok ukur keberhasilan juga biasanya hanya diukur dari bagaimana anak dapat mengerjakan soal yang lebih besar angkanya.
Saya membuat contoh dalam membuat soal matematika yang lebih melatih kecerdasaan anak dan lebih anak berpikir "bagaimana cara membuat angka 12 dari penjumlahan 5". Untuk membuat anak tidak bingung saya menambahkan garis bilangan yang dapat di gunakan anak dalam membantu menemukan jawabannya. Tipe soal seperti ini terlihat mudah bagi anda tetapi tidak bagi anak-anak. jangan samakan orang dewasa dengan anak-anak.
Misalnya untuk soal yang pertama jika anak bingung bagaimana menemukan angka yang hilang. Pertama ajak anak untuk melihat posisi angka lima pada garis bilangan kemudian hitung berapa banyak langkah yang dibutuhkan untuk mencapai angka 12. Soal seperti ini juga membuat anak memeriksa kembali jawabannya apakah jawaban yang sudah mereka temukan adalah benar dengan menjumlahkan kembali angka tersebut. Tanpa sadar anak memeriksa kembali hasil mereka, dalam dunia pendidikan disebut anak dapat melakukan konfirmasi. Tipe soal seperti ini akan merangsang anak dalam memecahkan masalah tidak seperti soal biasanya yang terlalu monoton seperti "5 + 7".Â
Cobalah tipe soal seperti ini kepada anak yang terbiasa dengan soal-soal yang monoton pasti akan mengalami hambatan dalam menemukan jawabannya. Tetapi jangan khawatir itu adalah proses awal dalam mengembangkan pola pikir anak yang kreatif dalam memecahkan masalah. Soal variasi seperti ini lebih baik daripada membuat anak mengerjakan soal dengan angka yang besar dan membuat mereka jenuh karena terlalu banyak menghitung.
Ingat jangan bebankan anak-anak dengan soal yang rumit dan menjenuhkan mereka tidak akan termotivasi untuk belajar tetapi rangsang lah pola pikir anak dalam memecahkan masalah dan membangun nalar mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H