Mohon tunggu...
Indra Darmawan
Indra Darmawan Mohon Tunggu... Administrasi - Reguler Citizen

Ciptaan Tuhan | Greedy for Knowledge | Peaceful Life Seeker | Author of My Life's Story

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Purchasing Power Versus Loving Power

2 Mei 2015   23:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:26 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baik-baik, duh sampai mana ini ya?

Ya, kelas-kelas pasangan kita berbeda. Taruhlah artis-artis yang berparas ganteng atau super cantik sehal dengan Aliando atau Chelsea Islan yang sudah tersebut merupakan pasangan-pasangan yang menempati kelas paling tinggi.

Mampukah Anda atau saya melamar Chelsea Islan. Ngaca dulu, Sob! Nah, jika itu yang keluar secara tak sadar dari hati nurani atau pun dari rasionalitas pemikiran maka sesungguhnya kita (saya dan Anda) tidak punya loving power yang sebesar itu. Oleh karenanya, wajar jika para pasangan yang dibidik oleh kita adalah yang berada pada level di bawah kelas itu: kelas tertinggi dalam kelas buatan kita.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loving Power

Selanjutnya, apa saja yang mempengaruhi loving power. Untuk kali ini, silakan Anda boleh sepakat atau tidak untuk mengiyakan atau men-tidak-an pendapat saya.

To be continued….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun