Mohon tunggu...
Indonesiawildlifeconnection
Indonesiawildlifeconnection Mohon Tunggu... -

Temui kami di Indonesiawildlifeconnection.org Yuk kita #CegahKepunahan bersama-sama!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Akhir Perjumpaan dari Si Cantik Rangkong yang Semakin Terancam

1 April 2019   11:55 Diperbarui: 1 April 2019   12:01 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Burung Rangkong Malang telah kehilangan populasinya. Eksositem yang terus dirusak membuat jumlah populasi spesies burung langka ini menurun secara signifikan pada 2018 lalu. Sesuai dengan survey yang dilakukan PROFAUNA yang menyatakan bahwa perjumpaan burung Rangkong tercatat menurun hingga 60 persen.

Penyebab Turunnya Populasi Rangkong

Hilangnya populasi Rangkong secara darstis ini menjadi kabar duka yang cukup mengagetkan. Spesies yang masuk kedalam famili"Bucerotidae" ini masuk kedalam katagori burung eksotik Indonesia yang dilindungi. Namun sayangnya perlindungan pada habitat hewan ini masih belum maksimal. Seperti yang dikatakan oleh ketua PROFAUNA INDONESIA Rosek Nursahid, penyebab turunnya populasi burung Rangkong dikarenakan dua hal

Deforestasi

Maraknya kegiatan deforestasi atau penebangan hutan yang tidak terkendali menjadi faktor utama kurangnya populasi Rangkong di Malang Selatan. Hal ini diperuncing karena ulah masyarakat yang mengubah sebagian besar area hutan menjadi ladang atau lahan perkebunan.

Degradasi Hutan

Penebangan hutan yang terjadi secara terus-menerus membuat struktur lahan hutan yang menjadi rusak. Hal ini tentunya menimbulkan dampak negatif dan kerugian yang sangat besar bagi ekosistem satwa liar khususnya jenis hewan langka seperti burung Rangkong.

Hasil dari survey yang dilakukan pada 6 wilayah (Ampelgading, Sumbermanjing Wetan, Donomulyo, Bantur, Tirtoyudho, Gedangan)
tercatat ada tiga jenis burung Rangkong yang teracam yaitu Kangkareng Perut Putih (Anthracoceros Albirostris), Julang Emas (Aeros Undulatus) dan Rangkong Badak (Buceros Rhinoceros).

Karena kedua faktor diatas, perjumpaan burung Rangkong di alam liar yang semula mencapai 12 ekor, kini jumlah individu yang dapat dijumpai hanya sebanyak 4 ekor.

Gimana menurut kamu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun