Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester Itu Merah, Sebab Biru Hanya untuk Film

10 November 2018   19:15 Diperbarui: 10 November 2018   19:52 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manchester is Red | pinterest.com/theclaymore75

Malah di pertemuan terakhir tersebut, Manchester United meraih kemenangan secara dramatis. Paul Pogba cs bahkan mengembalikan trademark Manchester United yang dulu dikenal sebagai tim comeback. Tertingal 0-2 di babak pertama, Manchester United di babak kedua hanya dalam waktu 17 menit mampu unggul 3-2 dan mengakhiri pertandingan dengan skor tersebut.

"Mereka pantas memenanginya dengan tidak memberi kesempatan kepada tim lain berkembang," begitu kata Mourinho usai laga. Ya, kunci untuk bisa memenangkan pertandingan atas Manchester City ialah mencari alternatif skema serangan jika Sergio Aguero cs begitu berkuasa di lini tengah.

Alternatifnya bisa menerapkan bola-bola panjang yang sulit untuk diantisipasi oleh para pemain City. Selain itu untuk melawan tim yang di dua pertandingan terakhir mampu mencetak 12 gol, pemain Manchester United wajib bermain sederhana.

Poros Herrera, Matic, dan Pogba benar-benar harus bisa jadi penyeimbang. Ketiganya harus jadi pengatur pola serangan dan bertahan Man United, apakah menggempur dari sisi sayap kanan, sayap kiri, atau langsung men-direct passing ke lini depan.

Selain itu, ketiga pemain ini juga harus sabar dan jenius untuk melepas dan menahan bola, saat serangan dari sisi Young menemui tembok tebal pertahanan City, dalam hitungan detik keduanya mampu beralih ke sisi Luke Shaw.

Jose Mourinho diyakini bakal membagi tiga gelandang ini dengan peran yang berbeda-beda untuk merusak alur permainan City. Matic yang punya keunggulan secara fisik, berperan sebagai ball-winning midfielder.

Konsentrasi eks pemain Chelsea itu lebih ke pertahanan, di antaranya adalah melakukan duel-duel dengan pemain lawan atau mencegah serangan balik lawan. Maka dari itu, di bawah kendali Mourinho kita jarang melihat ia berada di area sepertiga akhir, kecuali di situasi bola mati. Perannya tersebut juga ia kuasai dengan baik.

Sedangkan Pogba lebih kompleks. Tugasnya hampir sama dengan Matic, hanya saja ia lebih dikonsentrasikan ke lini serang, mem-back up Herrera yang jadi simpul serangan. Di laga melawan Juventus, peran ini terbukti mampu membuat Cristiano Ronaldo cs tertunduk lesu di akhir pertandingan.

Yang tak kalah menarik ialah jika Mourinho kembali menurunkan komposisi pemain yang sama seperti saat laga melawan Juventus, kita akan kembali menyaksikan bagaimana peran false winger akan kembali dimainkan oleh Lingard atau Alexis Sanchez. Artinya besar kemungkinan Mourinho tidak akan menurunkan striker murni untuk bisa memenangkan bola di lapangan tengah.

Dengan kondisi habis menang atas Juventus di arena Liga Champions, tentu saja mental Paul Pogba cs masih berada di level tertinggi. Kondisi on fire ini yang juga membuat pemain City akan kesulitan meladeni skema permainan Red Devils.

Jika mampu meraih kemenangan di derby nanti, hasil tersebut akan semakin menguatkan anggapan banyak orang bahwa kota Manchester itu merah sebab biru hanya untuk sebuah film :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun