Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kisah Dokter Tika, Berawal dari Bisnis Handicraft, Berlanjut Jadi Agen Pemain

24 Oktober 2018   13:00 Diperbarui: 24 Oktober 2018   23:45 1895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokter Ratna Mustika | Instagram @mustikaratna

Agen pemain wajib paham membaca statistik pemain saat beraksi di lapangan, data statistik itu idealnya memang dikumpulan sendiri si agen. Hal itu membuat si agen bisa paham betul kualitas pemain yang akan ia tawarkan ke klub lain. Selain paham membaca statistik permainan si pemain, si agen juga memiliki kepekaan soal kondisi pemain serta latar belakang lingkungannya.

Hal itu menjadi penting karena sudah banyak kasus banyak pemain hebat yang kemudian gagal karena tak mampu beradaptasi dengan baik pada kultur dan lingkungan pemain. Si agen tentu tak bisa main langsung menerima tawaran yang datang padanya untuk menjual pemain pada klub secara kultur sepakbola sulit untuk membuat si pemain berkembang.

Yang tak kalah penting juga ialah si agen juga bertugas menjaga image si pemain, ia bertindak sebagai P&R si pemain. Menjaga citra pemain menjadi kewajiban si agen. Agen pemain juga harus paham aturan sepakbola di satu federasi, ini untuk menjaga kinerja mereka saat mendatangkan pemain asing ke satu liga lokal.

Jika ditambah dengan latar belakang pendidikan Ratna Mustika tentu saja hal itu menjadi poin berharga. Ia bisa paham rekam jejak medis si pemain yang akan ditawarkan ke klub lain.

Belum lagi jika bicara rule soal menjadi agen pemain yang begitu menjelimet.  Pada 2015 lalu, FIFA mengeluarkan aturan baru soal agen pemain yang menggantikan aturan sebelumnya, FIFA PAR.

Di aturan baru bernama Regulations on Working with Intermediaries ini, FIFA menyebut agen pemain menjadi perantara (intermediary). Apakah kemudian ada perbedaannya antara agen pemain dengan perantara itu?

Secara garis besar tidak ada perbedaan mendasar, tugas mereka masih sama seputar urusan transfer pemain. Para agen ini kemudian wajib memperhatikan 3 poin penting saat proses transfer pemain ke satu klub. Poin pertama soal klub calon pembeli dan agen pemain tenang apa yang pemain inginkan bagi dirinya sendiri, poin kedua soal klub dan agen tentang nominal biaya si agen, dan poin ketiga soal kedua kesebelasan tentang biaya transfer.

Namun sepertinya Regulations on Working with Intermediaries sendiri akan segera berubah pasalnya kabar terbaru menyebutkan FIFA menyetujui proposal tentang aturan baru mengenai pemain pinjaman dan agen klub.

Dari pemaparan tersebut berat bukan menjadi seorang pemain. Meski begitu dokter Tika mampu menjalaninya dengan enjoy dan profesional. Ia pun tercatat menjadi agen untuk sejumlah pemain asing di Liga Indoensia, mulai dari Rohit Chand, Martin Vunk, Yevgeni Kabayev, Thierry Gathuessi, dan masih banyak lagi. Bahkan pada Liga 1 2018, dokter Ratna sempat buat geger publik sepakbola nasional karena mendatangkan 3 pemain dari negara pecahan Uni Soviet, Tajikistan.

Mereka ialah Manuchekhr Dzhalilov (Sriwijaya FC), Nuriddin Davronov (Madura United) dan Fatkhullo Fatkhulloev (Persela). Kedatangan ketiga pemain ini tentu membawa atmosfer baru di Liga Indonesia yang lebih sering kedatangan pemain asing dari benua Afrika atau Amerika Selatan.

Meski begitu dokter Tika mengaku bahwa menjadi agen pemain tidak selamanya membuat ia untung. Selalu ada hal mengecewakan yang bisa menimpanya saat datangkan pemain ke satu klub. Dikutip dari majalah.gatra.com, dokter Tika menyebut kerapkali kontrak yang ditandatanganinya dengan pemain atau klub justru tak dipenuhi oleh mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun