Kemenangan 2-0 ditorehkan skuat Garuda Muda di laga pertama Grup C Piala AFC U-16 melawan Iran. Bermain di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia sejak babak pertama, tim besutan Fachry Husaini ini langsung berinisiatif lancarkan serangan.
Skema seragan Timnas U-16 dibangun mengandalkan pergerakan impresif dari dua pemain sayap mereka, Supriadi dan Amanar Abdillah. Skema ini berjalan brilian, pada menit ke-4, pergerakan dari Supriadi pada sisi kanan sukses membongkar pertahanan Iran.
Umpan matang Supriadi sukses dikonversi menjadi gol oleh Bagus Kahfi yang berdiri bebas tanpa pengawalan ketat bek Iran. 1-0 Indonesia langsung unggul. Ketinggalan 0-1, Iran langsung bereaksi. Sejumlah serangan dari sektor tengah coba dioptimalkan oleh Yasin Salmani cs.
Namun Fachry Husaini memberi instruksi sangat jelas ke barisan tengah dan bek untuk bisa bermain lebih displin dan fokus. Efeknya sejumlah serangan Iran mampu dimentahkan oleh Nur Rahman cs.
Unggul 1-0, Indonesia tak lantas juga bermain bertahan. Beberapa kali aksi impresif dari seorang Bagus Kahfi membuat kerepotan para pemain Iran. Permainan satu dua antara pemain sayap ke Bagus Kahfi juga bermian optimal. Seperti saat Bagus Kahfi mendapat peluang menggandakan keunggulan setelah mendapat umpan cantik dari Amanar, sayang sepakannya masih menyamping dari gawang Iran.
Setelah skor di babak pertama tetap bertahan 1-0, di babak kedua mental pemain Indonesia lebih percaya diri. Apalagi di menit awal pertandingan, Garuda Muda hampir unggul 2-0 andai sepakan dari Supriadi dari dalam kotak penalti tak digagalkan kiper Iran.
Kecerdikan Fachri kemudian terlihat saat ia memutuskan untuk mengganti dua sayap impresifnya yang terlihat sudah kekelahan dan beberapa kali bisa dibaca pergerakannya oleh pemain Iran. Fachri memasukan dua sayap yang tak kalah impresif, Sutan Zico dan Muhammad Salman. Hasilnya pun tak mengecewakan.
Hingga menit-menit akhir babak kedua, skor tak juga berubah meski kedua tim terlihat jual beli serangan. Namun pada menit pertama injury time babak kedua, pergerakan seporadis dari saudara kembara Bagus Kahfi, Bagas Kaffa berakhir dengan bergetarnya gawang Iran lewat sepakan terukur pemain dari Desa Pancuranmas, Magelang tersebut. 2-0 Indonesia melibas Iran.
Fachry Husaini berkualitas
Kemenangan 2-0 Timnas U-16 di laga pertama Piala AFC U-16 2018 atas tim kuat Iran ini memang patut dirayakan. Meski sebenarnya saya pribadi melihat kemenangan ini tidak terlalu kejutan jika merujuk pada rekam jejak Fachry Husaini menangani tim ini.
Pasalnya sejak menangani Timnas U-16, Fachry kerap melakukan terobosan dalam hal taktik permainan serta mental anak asuhnya. Sebagai seorang mantan pemain Timnas, Fachry tahu betul bagaimana membangun pemain muda mulai dari nol.