Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bertenung Gunakan Media Kopi Hitam, Kearifan Lokal di Bengkulu

10 September 2018   13:50 Diperbarui: 10 September 2018   13:56 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menariknya jika merujuk pada sejarah, akfititas meramal menggunakan ampas kopi ternyata sudah ribuan tahun dilakukan oleh manusia. Ialah bangsa Afrika yang pertama kali melakukan hal ini, namun ada juga catatan sejarah yang menyebut hal ini pertama kali dilakukan oleh orang China. Budaya ini lalu menyebar sampai ke Yunani.

Di Yunani pada akhirnya aktivitas ini menjadi bagian dari ilmu pengetahuan dan dikenal dengan nama Tasseography yakni metode ramalan dengan menggunakan pola daun teh, bubuk kopi da sedimen anggur.

Soal apakah tenung ini jadi sesuatu yang dianggap muysrik di agama Islam, semua kembali kepada orang yang melakukan tenung. Seperti yang dituturkan mertua bahwa awalnya tenung dianggap hanyalah permainan belaka, soal kemudian ia jadi budaya dan sering dijalankan oleh banyak orang sebenarnya hanyalah kearifan lokal yang wajib dihargai.

"Ada juga yang mengatakan meramal kopi ini sirik, menurut saya kalau percaya 100 persen baru namanya sirik, mendahului Tuhan. Kopi ini lebih banyak membantu orang-orang menghindari stres, karena dengan ngopi masalah yang berat bisa menjadi ringan," kata salah satu tukang tenung di Kerinci, Jambi seperti dikutip dari beritagar.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun