"Masa depan pemuda China ialah sepabola. Sepakbola ialah lahan subur untuk pemuda China. Kami berharap bisa menarik lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam sepakbola China," kata Fang Yu, produser program China Education Television.
Di tataran pengambil kebijakan, China juga memiliki terobosan untuk mengembangkan sepakbola mereka, misalnya dengan membentuk 7 Timnas yakni Tmnas senior pria, Timnas U-23 pria, Timnas U-19 pria, Timnas U-17 pria, Timnas senior perempuan, Timnas U-20 perempuan, dan Timnas U-17 perempuan.
Hal ini tentu saja bertujuan untuk adanya regenerasi dari para pemain yang membuat sepakbola China secara keseluruhan menjadi kuat.
Dari cabang olahraga renang--atlet mereka Sun Yang meraih 4 medali emas di Asian Games 20China membangun cabor renang juga dengan tingkat sangat serius, profesional dan industrial.
Dari laporan telegraph.co.uk, olahraga renang juga disentuh oleh pemerintah dengan kebijakan yang tepat sasaran.
Lagi-lagi peran Xi Jinping sangat besar. Sebagai orang yang sangat gemar olahraga, ia melakukan perubahan seporadis di sejumlah kebijakan untuk cabang olahraga renang. Salah satunya ialah megelontorkan dana besar untuk membuat kompetisi renang yang berstandar industri.
Secara garis besar apa yang dilakukan oleh Xi Jinping rupanya tak jauh berbeda dengan apa yang pernah dilakukan Soekarno untuk olaharga Indonesia yakni olahraga sebagai national character building.
Bagi Jinping hal tersebut ialah sangat penting untuk bisa membuat olahraga China menjadi raksasa dan ditakuti banyak negara.
"Mimpi tiap warga negara China ialah membangun negara yang kuat melalui pengembangan olahraga dan hal itu sangat erat kaitannya dengan impian negara China jadi negara kuat di seluruh dunia," kata Jinping.
Sayang jika China mampu menerapkan konsep national character building di cabor olahraga dengan tepat guna dan sesuai kebutuhan zaman, Indonesia justru melupakan hal tersebut.