"Sulit untuk bersaing dengan beberapa langganan juara (sepakbola) pada saat ini. Oleh karena itu, saya ingin mempersiapkan generasi muda yang lebih hebat dalam olahraga, khususnya cabang sepakbola ini. Era baru telah dimulai" kata Xi Jinping.
Pada 2015, ia meluncurkan program bernama  "Reformasi Sepakbola China dan Pengembangan Secara Keseluruhan". Bersama dengan anggota Politbiro Partai Komunis China, program tersebut diawasi dan dilaksanakan dengan sangat ketat.
Wartawan tersohor, John Lee, dalam laporannya berjudul China's New Goal: Becoming The Next Soccer Superpower menyebut bahwa pemerintah Jinping bahkan sampai memasukan olahraga dalam kurikulum di sekolah.
Untuk mengawasi program tersebut berjalan di tingkatan sekolah, anggota Politbiro Partai Komunis China turun ke daerah-daerah.
Tak hanya sekadar mengawasi program tersebut terlaksan di tingkat sekolah, anggota politbiro juga memberikan laporan mengenai kondisi olahraga di tiap daerah yang mereka kunjungi.
Dari laporan tersebut, pemerintah pusat langsung bertindak.
Misalnya soal infrastruktrur olahraga, di kota Guangzhou terdapat terdapat 81 akademi sepakbola, 2000 meter persegi tempat gym, dan 1.100 hektare lapangan olahraga.
Menariknya program pemerintah itu disinergiskan dengan kebutuhan industri.
Misalnya pemerintah China bersama dengan televisi swasta membuat program mirip-mirip Indonesia Idol yakni ajang pencarian bibit muda di bidang sepakbola. Program itu bernama China Education Television.
Menurut produser program China Education Television, Fang Yu, program ini bertujuan untuk mencintai sepakbola dan mempromosikan secara bombastis pembangunan Timnas China.