Perusahaan jasa pengiriman barang akan mengalami suatu disposisi besar pada abad ini, dimana munculnya teknologi Drone yang secara tak disangka akan diadaptasi menjadi suatu teknologi untuk pengiriman barang.
Seperti apa sih jasa pengiriman barang di Indonesia?
Pernahkah kita menunggu lama untuk paketan pengiriman barang yang tidak kunjung tiba? Proses pengiriman barang yang terkesan ribet dan tidak praktis, padahal lokasi pengiriman barang tidak terlalu jauh, dan apabila diantarkan secara langsung seharusnya akan menghemat banyak waktu dan uang.
Berhubungan dengan mekanisme penjualan online, apalagi melalui beberapa situs belanja ternama di Indonesia yang mengharuskan adanya resi pengiriman, supaya menjadi syarat validasi bahwa barang sudah diterima oleh pihak ekspedisi pengiriman, dan siap untuk dikirim kepada pelanggan.
Sebetulnya sistem resi itu ada benarnya juga, supaya menutup kemungkinan adanya pelanggan dan penjual nakal yang memanfaatkan adanya suatu celah yang mengakibatkan meruginya salah satu pihak. Maka resi yang sudah divalidasi jasa pengiriman barang, mutlak sangat diperlukan sebagai tameng awal dalam menjaga sehatnya transaksi jual-beli antara penjual dan pembeli di pasar online.
Mungkinkah penggunaan Drone sebagai jasa pengiriman di Indonesia?
Dewasa ini beredar informasi tentang pemanfaatan Drone sebagai salah satu teknologi mutakhir abad ini, serta pengaplikasiaan teknologi ini dalam sektor komersial, terkhususnya di bidang jasa pengiriman barang. Apakah ini pantas? Jawabannya tergantung pada pihak penyedia jasa dan pelanggan jasa tersebut.
Di satu sisi pengaplikasiannya bisa berakibat buruk bagi jasa pengiriman barang konvensional skala kecil di Indonesia, akan tetapi seharusnya tidak memiliki pengaruh besar bagi perusahaan kelas nasional. Yang paling terasa adalah para kurir pengiriman yang mungkin saja mengalami penyesuaian anggota, karena untuk pengiriman jarak dekat, Drone jelas lebih efektif, bayangkan saja berapa jumlah uang yang bisa dihemat dari totalan dari: gaji pegawai, tunjangan pegawai, asuransi pegawai, bensin kendaraan, servis kendaraan dinas, waktu pengiriman barang, bahkan bila terjadi kecelakaan kerja tentu ada biaya tak terduga yang harus dikeluarkan perusahaan.
Dari sisi pelanggan, pengiriman barang jarak dekat via Drone tentu saja lebih disukai karena sangat menghemat waktu, dan akan lebih aman bagi paketan mereka, yang biasanya ditumpuk di motor/mobil pengiriman sehingga beresiko kerusakan baik ringan maupun berat. Apabila ada sedikit tambahan biaya, pelanggan pasti maklum apabila diiringi peningkatan kualitas jasa pengiriman barang tersebut.
Saya sendiri salah satu orang yang sedikit kesal dengan jasa pengiriman barang konvensional. Mana tidak kesal, terkadang pengiriman barang dari agen daerah ke pelanggan terbilang lama di kurir. Misalnya, barang sudah dicek secara online kalau sudah tiba di daerah tujuan dari kemarin, tetapi pas dicek ternyata setelah 2 hari belum juga sampai ke pelanggan, dengan alasan barang paket masih dalam proses pengiriman kurir.
Di luar negri sendiri Google terus berupaya melakukan testing berkaitan dengan aplikasi Drone untuk pengiriman barang, melalui "Project Wing". Tes ini secara eksklusif dilakukan dengan kerjasama Chipotle Mexican Grill Inc. dan universitas Virginia Tech. Di dalam proyek ini Google melakukan tes pengiriman barang skala kecil, dalam tes ini yang dikirim adalah Burito, makanan cemilan khas amerika latin. Bersama tes ini, Google akan menguji seberapa cepat pengiriman itu sendiri, ketahanan drone selama proses pengiriman, bahkan juga ketahanan produk yang dikirim itu sendiri selama proses penerbangan dengan Drone.