Saat ini telah terjadi pergeseran dalam kehidupan sosial politik yang ditandai dengan maraknya aksi kekerasan tidak hanya di akar bawah (grassroot) namun juga di tingkat elit politik. Nuansa kekerasan yang dianggap oleh sebagian besar masyarakat sebagai aksi "premanisme" di DPR dapat dilihat pada Sidang Istimewa (SI) MPR 2001 dan terbaru adalah ketika Pengambilan Voting angket kasus Bank Century. Secara kasat mata masyarakat dapat melihat, membaca dan mendengar apa yang diberitakan oleh media massa. Ketegangan yang akhirnya memicu perseteruan fisik yang terjadi diantara para anggota DPR yang terhormat. Salah seorang peneliti komunikasi, Dr. Lelly Arrianie, Msi yang meneliti fenomena kekerasan di DPR dengan mewawancarai sejumlah informan dari anggota DPR periode 1999-2004 menemukan sejumlah fakta bahwa: "kekerasan yang terjadi dalam penyampaian pesan-pesan politik di DPR tidak hanya merupakan kekerasan fisik tetapi juga terjadi kekerasan psikologis" (Arrianie, 2010:108)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H