Mohon tunggu...
Tommy Junus Sarwan
Tommy Junus Sarwan Mohon Tunggu... Petani -

indonesia sejahtera 2045 adalah berhasilnya pelaksanaan cita-cita berdirinya indonesia sebagai negara yang mandiri sejati dan berdaulat, bangsa yang makmur dan sehat, dalam kehidupan yang dinamis dan aman. tujuan itu tercapai pada usia 100 tahun indonesia merdeka; melalui 5 program kerja berdasarkan isi pembukaan UUD 1945 yang dimulai pada tahun 2014

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pesan Seni untuk Capres-Cawapres 2014

7 Juli 2014   06:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:12 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

TUHAN DAN KEPERCAYAAN

Tuhan dalam pengertian yang sederhana adalah “Sesuatu” yang dipercaya orang sebagai yang tertinggi baginya. Jika ada lebih dari satu orang mempunyai kepercayaan yang sama maka mereka akan membentuk agama. Agama dan Tuhannya itu dipercaya dan diterima pikirannya melalui logikanya, hatinya, dan pengetahuannya. Sebab di dunia ini ada begitu banyak orang, maka kelompok-kelompok orang yang telah membangun agama sendiri itu, lalu menetapkan dasar-dasar kepercayaannya sebagai kebenaran. Ini adalah kualitas kehormatan tertinggi bagi mereka, maka patut pula dihormati dengan kualitas tertinggi oleh orang lain.

Ada agama yang mempercayai TUHANnya adalah yang diatas langit yang tidak bisa tersentuh manusia, sementara agama yang lain percaya bahwa TUHANnya adalah sebuah batu karang yang ada di tepi laut. Ada juga agama seorang lainnya percaya bahwa TUHANnya adalah ilmu pengetahuannya; bahkan ada orang mengaku bahwa dalam agamanya percaya bahwa dirinya sendirilah yang menjadi TUHAN baginya.

Jadi masing-masing orang meyakini bahwa kepercayaannya itu adalah kebenaran; dan kebenarannya menjadi hal terutama dan menjadi pintu gerbang kumpulannya sebagai sebuah agama.

BUDAYA PERADABAN

Dahulukala, nenek-moyang kita menjalankan kesehariannya dalam kelompok-kelompok suku dengan dua dasar kehidupan; yaitu kepercayaan yang disebut peradatan, dan kebudayaan yang disebut dengan peradaban.

Masing-masing suku menjalankan peradatan sendiri-sendiri dengan tidak pernah berpikiran untuk memaksakan kepercayaannya itu kepada suku yang lainnya. Masing-masing suku hidup saling menghormati.

Dan masing-masing suku dengan berlomba-lomba keluar dari daerahnya untuk menyebarkan kebudayaannya sebagai peradaban kepada suku lainnya dengan penuh semangat kegembiraan, sehingga banyak suku sama saling tukar budaya, dan sama saling tukar kegembiraan.

Keadaan ini kemudian lambat-laun memunculkan persatuan peradaban yang dikenal sebagai kebudayaan Nusaantara (Nusantara). Dimana kebudayaan akan dipagelarkan, disana orang-orang berduyun-duyun datang meramaikan dengan penuh sukacita,

Sampai sekarang ini, dalam pertujukan kebudayaan, orang sama dihiburkan, Yang menyaksikan kebudayaan bersukacita, yang mementaskan kebudayaan riang-gembira. Yang diberi tertawa bersenang-senang, yang memberi juga tersenyum luas dan lebar.

Kebudayaan mendasari peradaban dengan memberikan kesenangan kepada orang lain yang kemudian dengannya akan menerbitkan kebahagiaan bagi diri sendiri.

PERSATUAN INDONESIA.

Indonesia sering melupakan peradatan dan peradaban yang didirikian dan dipelihara nenekmoyang Indonesia. Nenekmoyang Nusantara menitipkan kebudayaan sebagai warisan generasi ke generasi. Dan dapat disaksikan bahwa pemersatu bangsa Indonesia adalah kebudayaan asli Nusantara yang beraneka macam dan warna itu.

Kebudayaan Nusantara mengumpulkan rakyat dengan sukacita dengan tiada memperhitungkan siapa sang rakyat, raja, atau hamba, semua sama bersorak-sorai.

Sungguh suatu pengalaman masa lalu yang menjadi kerinduan sejati.

Di zaman modern terdapati adanya kesukaran dalam hubungan antarkepercayaan dan memburamnya prinsip kebudayaan, yang tidak jarang terarah pada terjerumusnya Indonesia kepada lubang dan jurang masalah yang sebenarnya tidak perlu ada.

Setiap pengunduran waktu untuk memperbaiki, akan meningkatkan akumulasi dalam hitungan ganda. Dan jika keadaan ini tetap terbiarkan, maka tidak bisa dielakkan, di satu waktu didepan, persatuan bangsa dan Negara tidak dapat dipertahankan.

Jika itu terjadi, sekuat apa penyesalan kita semua yang hidup di tahun 2014 ini yang sudah berada didalam kubur pada saat itu tiba?

Sekarang ini, kehidupan bernegara dan berbangsa ditaburi oleh kekecewaan atas berbagai peristiwa buruk di negeri ini. Dan semua itu terjadi hanya oleh karena keangkuhan akan kebenaran yang kita masing-masing miliki.

Bukankah semua kita sadari dengan pikiran yang sehat bahwa apapun peristiwa tersebut, apakah dinamika sosial, apakah tindakan kehidupan kita sehari-hari, atau pergerakan politik yang kita dirikan diatas alasan apapun; semuanya berubah dan menghasilkan keburukan ketika ketinggian hati dan kebenaran diri yang dikedepankan.

Karena seribu orang masing-masing menyatakan dirinya benar, lalu saat yang sama ke seribu orang itu menyatakan 999 lainnya adalah salah; maka bangsa dan Negara Indonesia ini tidak akan pernah mencapai kesejahteraan dalam hidup yang damai.

Sementara dalam peradaban asli nenekmoyang Indonesia, ketika dini pagi sudah merona di ufuk timur, hari yang tiba mereka mulai dengan kerinduan untuk membahagiakan orang lain, dengan hati yang lembut mereka dasari hidupnya “janganlah aku menyakiti orang lain karena aku bertindak salah hari ini”.

Itu sebabnya, oleh karena agama itu berdiri atas kebenaran masing-masing, dan inti kepercayaan agama adalah kedamaian dan kebahagiaan, maka marilah kita bersama-sama sebagai manusia yang hidup, untuk satu dengan lainnya harus sama menjunjung tinggi pikiran sesama kita. Kita haruslah memuji dan berbangga atas pemikirannya, Bahkan kita harus mendukung kebenarannya.

Dan dengan demikian, maka kita semua berbuat kebaikan sesuai dengan tujuan semua agama didirikan, dan menjadi fondasi utama untuk mempersatukan Indonesia.

PESAN SENI BAGI PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TERPILIH

Harapan besar kepadai Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk memimpin Indonesia dengan mendahulukan penghormatan kepada Tuhan yang Maha Esa sebagai sembahan tertinggi seluruh agama di Indonesia, dan memimpin Indonesia melestarikan kegembiraan melalui inti kebudayaan asli nenekmoyang yang menjadi dasar utama peradaban bangsa Indonesia, yaitu, menyenangkan orang lain dengan perbuatan kebaikan.

Presiden dan Wakil Presiden terpilih memimpin seluruh rakyat Indonesia dalam kesamaan hati untuk bersukaria dalam budaya yang bermacam bentuk dan warna itu dengan indah; dan seluruh rakyat Indonesia akan saling menghargai, menghormati, dan menjunjung tinggi kepercayaan dan kebenaran orang lain; dan akhirnya semua rakyat akan berbahagia dalam kedamaian dan ketenteraman ketika datang berdoa kepada Tuhannya masing-masing.

Presiden dan Wakil Presiden terpilih akan memimpin seluruh rakyat maju bersama didalam persatuan negara dengan membangun dan bertumbuh menuju Indonesia sejahtera yang sejati.

Kebangkitan kembali budaya asli Nusantara akan membawa Indonesia kepada bangsa dan Negara yang berperadaban dan beradab. Indonesia akan menjadi bangsa besar, bangsa kaya dalam sejahtera, yang dimiliki dan dinikmati oleh seluruh rakyat; karena Indonesia bukan cuma mampu bicara tetapi mampu berbuat.

Marilah, kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih boleh menjadi guru, memberi teladan, dan mempelopori rakyat Indonesia untuk mulai berbuat kebaikan tanpa perlu menunggu orang lain berbuat baik terlebih dahulu.

Dan Tuhanpun tersenyum.

Salam Indonesia Sejahtera.

Tuhan memberkati Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun