Menjiwai Pancasila sebagai dasar pertama pemulihan Indonesia akan membuat anakdidik Indonesia itu patriot dan negarawan, bertanggungjawab dan berkeadilan, bersih hati dan pikiran, bersih diri dan lingkungan, berpengetahuan yang dinamis, bermoral dan berperadaban; yang semuanya berfokus kepada mensejahterakan Indonesia keseluruhan.
MATAPELAJARAN MORAL
Matapelajaran moral selama ini tidak mendapat tempat yang layak dalam proses pendidikan Indonesia. Setiap anakdidik sejak pendidikan dasar tidak mampu mengaplikasikan diri sebagai orang yang bermoral.
Hasil yang mendominasi anakdidik adalah kepintaran yang mengandung sensasi, destruktif, egoisme, selfisme, luksurius, dan negatesisme ketuhanan. Yang paling parah adalah negatesisme ketuhanan. Karena tidak ada bagian sedikitpun dalam jiwa untuk menghargai dan takut kepada Tuhan, maka terkreasilah segala carut-marut di Indonesia.
Kenyataan ini sungguh tidak disadari oleh pemerintah, guru, orangtua, dan anakdidik itu sendiri.
Kurikulum potong generasi melalui pendidikan moral akan berisikan materi yang mendidik anak untuk menjadikan moralitas sebagai dasar kedua dalam hidup sehari-hari.
Materi pendidikan moral akan berorientasi pada berbuat kebaikan bagi orang lain dan lingkungannya, dan materi praktek pendidikan moral akan mengajarkan dan mencontohkan contoh tindakan moral bagi lingkungan.
Kombinasi materi pelajaran moral dan psikologis akan mendidik murid dalam praktek-praktek kebaikan yang benar, yang berguna dan bermanfaat bagi lingkungan dan memberi dampakbalik sebagai kebaikan yang sama kepada pribadi anakdidik.
(BERSAMBUNG, bagian 15, SKEDUL KURIKULUM [3])
Salam Indonesia sejahtera 2045
Tuhan memberkati Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H