Jakarta - Seminar Ngobrol Bareng Legislator sukses diselenggarakan pada hari Selasa, 30 Maret 2024 melalui platform zoom meeting. Seminar online ini merupakan program kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Tema pada webinar kali ini adalah "Tangkal Radikalisme Di Media Sosial", bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai media informasi, sarana bisnis dan memanfaatkan peluang dari industri digital. Pada pelaksanaanya, kegiatan seminar diawali dengan pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan diakhiri penutup serta sesi dokumentasi.
Sebagai pengantar, Bapak Mayjen TNI. Mar, (Purn) Sturman Panjaitan S.H, yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR RI memberikan penjelasan mengenai radikalisme yaitu sikap atau ideologi yang mengedepankan perubahan mendalam dari struktur sosial, ekonomi dan politik yang biasanya menggunakan kekerasan. Selain itu Bapak Mayjen TNI. Mar, (Purn) Sturman Panjaitan S.H menjelaskan tentang faktor-faktor yang menyebabkan munculnya radikalisme yaitu faktor pemikiran, sosial , psikologis, ekonomi, politik dan pendidikan. Untuk menangkal paham radikalisme ini diperlukan adanya peran pemerintah yaitu penguatan kebijakan, memberikan edukasi literasi digital ke masyarakat lewat media sosial, dibuatnya badan penanggulangan terorisme dengan mendidik dan membina para orang-orang yang pernah terpapar radikalisme. Dan yang terakhir pemerintah harus bisa mendeteksi secara dini perkembangan paham-paham radikalisme di Indonesia. Tokoh masyarakat juga mempunyai peran penting untuk memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, memberikan pendidikan informasi agar masyarakat teredukasi dan mengajarkan toleransi agama.
Selanjutnya, Prof. DR. Widodo Muktiyo, SE., M. Com (Guru Besar UNS) sebagai narasumber kedua menjelaskan tentang radikalisme dengan mudah muncul di media sosial karena adanya perkumpulan sejumlah orang, organisasi atau jaringan yang dibangun atas dasar informasi. Munculnya tokoh baru bukan dari organisasi tradisional  akan tetapi dari realitas informasi baru. Serta tidak ada tokoh sentral dan tidak ada otoritas yang bisa mengkontrol. Dengan menerapkan nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari 4 konsensus dasar bangsa yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI maka masyarakat akan terhindar dari paparan paham radikalisme.
Penutup materi disampaikan Bapak Pdm.Simon Haloho, S.Th (Pendeta Muda, Staff Pastoral GPT Batam Kota) sebagai seorang tokoh masyarakat menyampaikan bahwa segala sesuatu harus dimulai dari diri kita sendiri untuk menangkal paham radikalisme yaitu dengan cara membebaskan diri dari paham tersebut. Dengan pengorbanan dan kasih kepada masyarakat dan bangsa ini makan sudah dipastikan kita akan terkepas dari paham radikalisme.
Simpulan dari ketiga narasumber pada kegiatan Seminar Ngobrol Bareng Legislator ini bahwa wawasan kebangsaan tentang nilai-nilai pancasila harus diterapkan dan dibarengi dengan edukasi serta pendampingan tokoh masyarakat agar masyarakat tidak terpapar paham radikalisme. Selain itu dengan saling mengasihi satu sama lain kita bisa merangkul setiap individu supaya tidak terjatuh ke dalam paham radikalisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H