Mohon tunggu...
Indonesiapos
Indonesiapos Mohon Tunggu... Editor - Pegiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis yang ingin bermanfaat untuk orang lain melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meningkatkan Literasi Digital: Merespon Tantangan Transformasi Digital

23 Maret 2024   10:13 Diperbarui: 23 Maret 2024   10:21 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta - Seminar Ngobrol Bareng Legislator sukses diselenggarakan pada hari Jum'at, 22 Maret 2024 melalui platform zoom meeting. Seminar online ini merupakan program kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Tema yang diusung adalah "Tantangan Transformasi Digital", bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai media informasi, sarana bisnis dan memanfaatkan peluang dari industri digital. Pada pelaksanaanya, kegiatan seminar diawali dengan pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan diakhiri penutup serta sesi dokumentasi.

Acara ini dihadiri tiga narasumber yang luar biasa berkompeten di bidangnya. Ini berdasarkan dari latar belakang masing-masing narasumber yang bertujuan untuk membahas tema yang terkait.

Sebagai pengantar, Drs. Utut Adianto yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI memberikan pemahaman tentang banyaknya peluang-peluang yang ada di media sosial atau digital. Terlebih digitalisasi semakin lebih massif tidak seperti dahulu yang berkomunikasi masih belum menggunakan HandPhone. Namun, banyaknya peluang bukan berarti bahwa media digital tidak memiliki kelemahan dan kekurangan. Ia mengatakan bahwa memang benar ada kemajuan dalam digitalisasi tapi cara untuk melakukan tindakan kriminal juga semakin meningkat. Sehingga acara-acara seperti ini turut memberikan kontribusi dan pemahaman bagi masyarakat untuk sama-sama berjuang untuk menangkal hal-hal yang menjadi tantangan transformasi digital.

Ia menyampaikan bahwa bijaknya seseorang dalam bermedia sosial dapat ditandai dengan bagaimana mereka mengolah informasi secara bertanggungjawab. Artinya masyarakat dapat mengelola berita dan informasi secara baik dan produktif. Kemudian, masyarakat dapat menghindari informasi yang sumbernya tidak jelas. Ini diperlukan mengingat bahwa hoax akhir-akhir ini meningkat sepuluh kali lipat. Ia juga mendorong masyarakat agar dapat mengetahui modus-modus penipuan lainnya yaitu informasi palsu, phising, doxing maupun bullying. 

Selanjutnya, Pegiat Literasi Digital, R Wijaya Kusumawardhana, S.T, MMIB sebagai narasumber kedua ia memberikan sosialisasi terkait percepa ia menambahkan terkait sosialisasi dari pemerintah terkait percepatan literasi digital. Ini mencakup 4 pillar yaitu kecakapan digital, keamanan digital, etika digital dan budaya digital. Tidak hanya itu, tambahan lain juga diberikan terkait tips bijak dalam bermedia sosial yaitu harus santun, selektif, tidak menyebarkan data privasi orang, sadar akan pemilu maupun waspada terhadap provokasi.

Materi penutup disampaikan Gatot Wibowo, S.IP., M.IP sebagai Ketua DPRD Kota Tangerang menyatakan bahwa dalam bermedia sosial, kita harus sadar bahwa dunia maya berpotensi memberikan pengaruh negatif. Ia menambahkan terkait kejahatan di dunia maya apabila kita tidak bijak. Antara lain melakukan perbuatan yang berpotensi pada tindakan criminal dan serta ada nilai-nilai yang terkandung untuk menyebarkan kejahatan. Hal ini harus dimulai dari diri sendiri melalui bagaimana kita mengolah dan memilah data yang ada sehingga tidak menjadi hal negatif. Bahkan untuk bertransformasi di media digital, Kota Tangerang telah menciptakan smartcity untuk mendorong percepatan digitalisasi.

Simpulan dari ketiga narasumber pada kegiatan Seminar Ngobrol Bareng Legislator ini untuk menjadi masyarakat yang paham beretika dan bijak di media digital, kita harus belajar memahami dan menghormati pendapat orang lain. Kita juga sudah semestinya memahami bagaimana menghargai pendapat orang lain di dunia digital. Masyarakat bisa bebas namun tidak melupakan esensi dari kebebasan bahwa kebebasan sendiri bukan berarti kita hanya lepas dari kurungan atau rantai tetapi kebebasan yaitu dengan menghormati dan menghargai secara bebas pendapat orang lain. Seluruh narasumber sepakat bahwa bijak di media sosial harus dimulai dari diri sendiri dalam menghormati dan menghargai pendapat-pendapat orang lain.

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun