Sampah dan plastik sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern, gerakan hijau dan plasticless digaungkan oleh hampir banyak organisasi lingkungan. Namun, hal tersebut masih belum membuahkan hasil dan bahkan dikatakan sia-sia.
Karena, seperti yang sudah dijelaskan di awal, bahwa tidak mungkin manusia terlepas dari sampah dan plastik, segala aktifitas apapun sudah pasti mengeluarkan/menghasilkan dampak buangan. Mulai dari mesin, pertanian, peternakan, bahkan manusia itu sendiri, selalu menghasilkan dampak buangan.
Maka bisa dipastikan bahwa tidak mungkin manusia bisa terlepas dari sampah, sedangkan plastik pun tidak bisa kita hindari, karena bagaimanapun, plastik juga tetap memiliki sisi manfaat.
Contoh kasus misalnya kita mengadakan program dan gerakan moral gunung bersih dari sampah plastik, jangan sisakan sedikitpun diatas. Kemudian, apa yang terjadi? Kita membawa sampah yang kita kumpulkan di atas gunung, setelah kita turun dari gunung dengan membawa sampah, lalu kita kebingungan mau dikemanakan dan mau diapakan sampah yang sudah kita bawa.
Atau kasus lain, misalnya pemerintah telah menyediakan tempat pembuangan sampah berdasarkan jenis-jenis sampah, setelah sampah terkumpul dan menumpuk akhirnya kita kebingunan lagi, mau diapakan sampah tersebut, paling bantar yang dilakukan adalah dengan membakarnya ataupun open dumping.
Peluang besar yang bisa digarap dalam permasalahan sampah adalah waste management, ditambah lagi pada saat ini kemajuan teknologi bisa semakin menunjang pengelolaan sampah berbasis teknologi digital, sehingga kita bisa membuat waste managemet 4.0 terintegrasi.
Selain peluang usaha, waste management juga bisa membuka lapangan kerja. Misalnya mulai dari petugas penjemputan sampah, bagian edukasi sampah kepada masyarakat, tim pengelolaan sampah, yang pada intinya adalah peluang usaha dan kerja untuk mengelola sampah menjadi lebih berdaya guna dan memiliki kebermanfaatan dari pada sekedar ditimbun dan dibakar.
Lalu, bagaimana penjelasan terkait waste management 4.0 terintegrasi dan apa yang ada di dalamnnya, waste management 4.0 terintegrasi yaitu adalah pengelolaan sampah yang lebih kreatif dan inovatif yang terintegrasi dengan berbagai sektor yang bisa saling menunjang satu sama lain.
Yang pertama, yaitu eco farming, adalah kegiatan memilah dan mengolah sampah organik yang nantinya diperuntukan bagi keperluan pertanian, perkebunan, peternakan dan agrikultur. Misalnya adalah limbah sampah organik bisa diolah dengan cara menggunakan lalat BSF untuk menghasilkan pakan ternak dari larva lalat BSF, yang nantinya bisa dijual sebagai pakan ternak atau untuk digunakan secara terintegrasi untuk divisi farming yang ada di dalam bidang pengembangan usaha waste management.
Lalu, pembuatan pupuk dari sampah organik yang nantinya bisa digunakan untuk keperluan pertanian, bahkan akan lebih baik lagi bila pengelola waste management tersebut juga memiliki divisi khusus pertanian, perkebunan ataupun peternakan. Sehingga, bisa digunakan oleh dan dimanfaatkan secara langsung oleh pengelola waste management.