Mohon tunggu...
INDONESIANIST
INDONESIANIST Mohon Tunggu... Mine Engineer -

Bocah Banyumas, seorang pembelajar sampai akhir hayat yang punya keinginan kuat merubah Indonesia. Emoh mung dadi komentator thok, tapi harus memberikan solusi nyata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analogi Barang Tambang dan Manusia

14 Februari 2017   20:29 Diperbarui: 14 Februari 2017   20:48 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penulis melihat bahwa dalam berorganisasi di negeri ini, baik itu di sektor pemerintahan, politik, akademik, swasta maupun kalangan masyarakat masih banyak kendala di internal sendiri seperti penguasaan oleh kalangan tertentu, struktur organisasi yang kaku, birokrasinya yang njelimet, ketidakjelasan dan ketidakkontinu-an program2 yang dilakukan dll. 

Menurut penulis, hal pertama yg harus dilakukan dlm berorganisasi adalah fokus terhadap SDM-nya, terkadang hal ini yg dilupakan atau dilakukan tetapi sebatas formalitas. Terkait hal ini, mungkin ada sedikit analogi, hasil perenungan dari pengalaman Penulis selama bekerja di sektor pertambangan, suatu sektor yang banyak tantangannya, banyak kesulitannya tetapi banyak yang sukses melewatinya. Penulis ingin menganalogikan mineral/bahan galian dengan manusia. Hal yg mungkin bisa dilakukan untuk mengembangkan suatu organisasi atau komunitas.

Mineral/bahan galian ada tingkatan klasifikasinya. Paling rendah disebut POTENSI, lalu SUMBERDAYA (resources) dan yang tertinggi adalah CADANGAN (reserves).

Disebut sebagai potensi, jika barangnya ada tapi kita tidak tahu kuantitasnya kualitasnya maupun sebarannya.Sebagian dari potensi bisa meningkat menjadi sumberdaya jika barangnya ada, diketahui secara pasti kuantitas, kualitas maupun sebarannya. Dalam hal ini perlu upaya yg sistematis untuk mendapatkan data yang lebih detil, yang untuk bisa mengetahuinya, maka dilakukan kegiatan pemetaan permukaan, pemboran, dan banyak kegiatan penelitian dan penyelidikan lainnya.

 Lebih lanjut, sebagian dari sumberdaya bisa ditingkatkan menjadi cadangan, yaitu sumberdaya mineral/bahan galian yang bisa ditambang, dieksploitasi, dikeluarkan dari perut bumi. Untuk bisa disebut cadangan, harus mempertimbangkan dan banyak faktor (Modifying Factor) antara lain faktor legal, government, sosial, lingkungan, teknis, infrastruktur, market dan duit (ekonomi/finansial). Dalam hal ini data yang melekat pada sumberdaya harus diuji dan diramu dengan semua faktor tersebut, tidak hanya faktor teknis atau uang semata. Jadi Cadangan adalah sumberdaya yang benar-benar bisa diusahakan dan punya nilai ekonomis.

Lalu, apa kesamaannya dengan manusia...

Jika orangnya kita tahu orangnya ada tapi belum jelas properties-nya, berarti itu msh tergolong POTENSI manusia. Lalu, dengan adanya upaya pemetaan secara sistematis terhadap manusia-manusia tersebut maka akan diketahui data apa saja yg melekat pada diri masing-masing, misal: asal, suku, hobi, background pendidikan, karakter dll maka potensi bisa meningkat jadi SUMBERDAYA manusia. Tentunya semakin detil datanya maka semakin baik. Lebih lanjut, jika sumberdaya manusia ini benar-benar bisa digerakkan untuk berpikir, berbuat, berkarya berdasarkan segala kemampuan & hal yg melekat pada masing2 individu maka bisa digolongkan CADANGAN manusia, suatu istilah yang tidak lazim hehe..

Nah kebanyakan kita berorganisasi, berkomunitas baru sebatas tahu potensi manusianya saja, atau sumberdaya manusia tapi DATA tentang manusia-manusia tersebut diabaikan.

Jadi, tambanglah Cadangan Manusia. Jika masih berupa potensi, tingkatkan jadi sumberdaya. Gerakkanlah sumberdaya yang ada sehingga termanfaatkan untuk banyak kebaikan. Saya yakin organisasi/komunitas yang mampu menambang Cadangan Manusianya pasti dapat mencapai apa yang menjadi VISI-nya.

Harapan penulis, akan muncul banyak organisasi/komunitas yang punya VISI MULIA untuk membenahi Indonesia. Organisasi/Komunitas yang mampu mengKOLABORASIkan seluruh kemampuan Cadangan Manusianya, saling bahu membahu, saling membantu, saling gotongroyong. Asal mampu menyatukan apa yang menjadi kekuatan/kelebihan dari masing-masing orang, maka tantangan sesulit apapun pasti bisa diatasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun