Mohon tunggu...
Dokter Bejo
Dokter Bejo Mohon Tunggu... -

Dokter Bejo, sumber referensi menarik seputar kesehatan, gaya hidup sehat, produk kesehatan, jasa kesehatan, menjawab fakta mitos kesehatan. Jadilah konsumen produk kesehatan yang cerdas! Salam Dokter Bejo

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terjawab, Ternyata Ada Hubungan Lagu Rhoma Irama dengan Diabetes

3 Februari 2017   17:00 Diperbarui: 3 Februari 2017   18:45 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Begadang jangan begadang, walau tiada artinya. Begadang boleh saja, asal ada perlunya….”

Penggalan lagu Begadang yang dinyanyikan Raja Dangdut Rhoma Irama ternyata menyimpan sarat makna. Lagu yang dirilis pada era tahun 70an ini kental akan pesan hidup sehat.

Tengok saja liriknya yang berbunyi “Kalau terlalu banyak begadang, muka pucat darah berkurang.  Kalau sering kena angin malam, segala penyakit akan mudah datang….” yang secara jelas melarang kita untuk tidak sering begadang.

Dalam membuat lagu Begadang tentu Si Empunya lagu penuh dengan pertimbangan dan pengalaman. Bang Oma bisa jadi pernah merasakan dampak buruk kebiasaan begadang diwaktu dulu. Kini, Begadang bukan hanya sebuah lagu, tetapi sudah menjelma sebagai sebuah pesan kesehatan yang perlu kita cermati.

Dampak buruk dari kebiasaan begadang umumnya dihubungkan dengan penyakit-penyakit ringan. Sebut saja, masuk angin, sakit kepala, dan insomnia. Padahal kebiasaan begadang lebih berbahaya dari itu. Misalnya : jantung, stroke, alzheimer, dan yang tidak kalah menakutkan adalah diabetes.

Penyakit diabetes (kencing manis) pantas disebut “Ibunya dari segala macam penyakit”. Karena dari ulah kadar gula yang tinggi, “si manis” bisa membawa pengaruh buruk. Pertanyaannya, apa hubungan begadang dengan diabetes?

Begadang dapat menyebabkan terganggunya metabolisme dalam tubuh. Menurut Riset University of Chicago, Amerika Serikat, keseimbangan metabolisme terganggu bila begadang lebih dari 3 hari. Dampaknya, sekresi hormon insulin pun tidak sempurna, berkurang 25% sehingga gula yang mestinya diubah menjadi energi menumpuk dalam darah. Tingginya kadar gula dalam darah itulah yang disebut diabetes mellitus.

Penelitian melibatkan beberapa responden sehat berumur 20-31 tahun. Mereka dibiarkan tidur selama 8 jam per hari selama 3 hari. Pada hari pertama dan kedua responden tidur dengan jadwal yang diberikan, tapi dihari ketiga diberikan suara berisik namun tetap bisa tidur. Dari peneilitian tersebut, sensitivitas insulin turun menjadi 25%.

Kesimpulannya, tubuh perlu tidur lelap untuk mengistrirahatkan semua organ yang telah bekerja seharian dari rasa lelah, capek bahkan dari mekanisme pencernaan tubuh. Dengan teraturnya waktu istirahat, maka tubuh akan mengkondisikan semua hal seperti biasanya. Tapi jika terjadi perubahan secara tiba-tiba, misalnya begadang, akan membuat tubuh kaget karena tidak seperti kondisi sebelumnya.

Nah, Sahabat Sehat, mulai hari ini, lagu Begadang jangan cuma dinyanyikan, tetapi juga diterapkan demi kesehatan.  Penyakit diabetes bukanlah penyakit yang dianggap enteng karena dari penyakit inilah tercipta rentetan penyakit lainnya. Misalnya, ginjal, stroke, kebutaan, luka, amputasi, bahkan tak jarang yang berujung kematian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun