Sahabat Sehat, tahukah Anda bahwa Indonesia adalah negara dengan tingkat kasus anemia cukup tinggi. Kekurangan zat besi menjadi salah satu masalah nutrisi terbesar di Tanah Air. Anak-anak, ibu hamil dan wanita yang berada pada masa subur memiliki risiko tertinggi menderita anemia.
Dalam masyarakat kita, anemia dikenal dengan istilah kurang darah. Kurang darah (anemia) ini berbeda dengan darah rendah. Darah rendah merupakan rendahnya tekanan darah, sedangkan anemia adalah kurangnya sel darah merah atau hemoglobin.
Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel-sel darah merah (eritrosit) dan/atau Hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada dibawah nilai normal (kurang darah). Selain itu, kekurangan hemoglobin dalam sel darah merah, seperti anemia karena defisiensi zat besi juga dapat terjadi. Hemoglobin adalah protein yang membawa oksigen ke paru-paru melalui aliran darah ke sel-sel, jaringan, dan organ tubuh.
Gejala anemia disebabkan oleh penurunan jumlah hemoglobin dalam darah. Gejala-gejala ini biasanya pusing, sesak napas, lelah, lemah, dan bisa jatuh pingsan. kemoterapi dan terapi radiasi. Wanita yang mengalami haid berlebihan cenderung menderita anemia. Hal ini terjadi karena banyaknya darah yang terbuang, inilah yang menjadi penyebab anemia pada wanita di masa subur.
Anemia juga umum terjadi pada wanita hamil. Pada masa hamil, kebutuhan zat besi wanita meningkat karena janin dalam kandungannya turut menyerap zat besi dan vitamin agar dapat tumbuh secara normal.
Sahabat Sehat, memperbaiki gaya hidup sehari-hari jauh lebih penting dibandingkan mengandalkan obat-obatan. Salah satu cara mengatasi anemia dapat dilakukan dengan terapi makanan dengan menu yang kaya akan zat besi, sekaligus nutrisi penting lainnya. Berikut adalah contoh menu bagi penderita anemia yang bisa menjadi referensi Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H