Stroke merupakan salah satu penyebab kematian paling banyak di dunia akibat sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Menurut survei yang dilakukan WHO (World Health Organization), pada tahun 2012, kematian akibat stroke mencapai 51% di seluruh dunia.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan pada tahun 2013, prevalensi penyakit stroke di Indonesia meningkat seiring bertambahnya umur dan  kasus stroke tertinggi yang terdiagnosis tenaga kesehatan adalah usia 75 tahun keatas (43,1%).Â
Lalu pertanyaannya adalah, apa yang menyebabkan seseorang rentan terkena serangan stroke? Menurut riset studi di Universitas  Ponichailloun, Rennes, orang yang kekurangan vitamin C berada pada risiko yang lebih besar untuk mengalami pendarahan di otak (stroke hemoragik).
Secara sederhana, dapat diartikan bahwa rendahnya kadar vitamin C dalam tubuh dapat memperbesar risiko pendarahan diotak. Kesimpulan ini diperkuat oleh survei yang dilakukan oleh America Academy Of Neurology, yang menyatakan bahwa orang yang terkena stroke di rumah sakit memiliki kadar vitamin C yang rendah.
Keterkaitan antara kurangnya vitamin C dan bertambahnya risiko stroke berhubungan dengan fungsi vitamin C yang dapat menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan pembuluh darah. Vitamin C memiliki hubungan integritas yang baik dengan pembuluh darah dan jaringan diotak. Selain itu vitamin C juga dapat mengatur tekanan darah dan juga memiliki manfaat lain seperti menciptakan kolagen, protein yang terdapat pada tulang, kulit dan jaringan.
Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan pembuluh darah agar terhindar dari risiko stroke, sangat penting bagi kita untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang banyak mengandung Vitamin C.
Contoh buah yang banyak mengandung vitamin C adalah sirsak (Anonna Muricatta). Selain mengandung vitamin C, sirsak juga banyak mengandung karbohidrat,terutama Fruktosa,Vitamin B1,Vitamin B2,Vitamin B6,kalium (Potassium),magnesium,zat besi dan serat yang cukup banyak.
Buah sirsak mengandung senyawa polifenol,saponin,dan bioflavonoid, di mana senyawa-senyawa tersebut berperan sebagai antioksidan dan melawan berbagai radikal bebas penyebab infeksi dan perbaikan jaringan diotak. Oleh karena itu, sirsak sangat baik untuk pencegahan penyakit stroke.
Meski sumber vitamin C itu banyak sekali, misalnya dari jeruk, kiwi, nanas, mangga, hingga sayur-sayuran, tapi tidak banyak orang yang menggemari aneka buah dan sayuran tersebut. Belum lagi, padatnya aktivitas bisa jadi salah satu kendala seseorang tidak sempat mengonsumsi buah dan sayur tersebut
Walhasil, kita menjatuhkan pilihan pada produk-produk kesehatan berupa suplemen makanan dan vitamin yang beredar dipasaran. Misalnya, minuman yang tinggi bervitamin c 100mg, atau tablet/pil yang diklaim mengandung vitamin c tinggi yang baik untuk memelihara daya tahan tubuh.
Nah, di sini kita sebagai konsumen kudu hati-hati dalam memilih atau mencari alternatif sumber vitamin c. Suplemen makanan atau vitamin sintetik jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama bukannya menguntungkan kesehatan, tapi justri berdampak buruk bagi organ ginjal dan organ lainnya.