kesepakatan yang telah disepakati selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 segera direalisasikan. Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong mengatakan, realisasi dari kesepakatan tersebut untuk membuktikan bahwa KTT G20 bukan sekedar ajang diskusi kalangan elite.
JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan hasilKTT G20 juga berhasil mengesahkan Deklarasi Pemimpin G20 atau G20 Bali Leaders Declaration.
"KTT G20 menghasilkan Bali Leaders' Declaration yang berisi 52 poin diantaranya terkait isu perang, ancaman krisis energi, pangan, ekonomi, serta transformasi digital. Sementara itu, kesepakatan yang konkret adalah kesepakatan pendanaan pandemi oleh negara-negara G20, sehingga nantinya terdapat anggaran untuk menghadapi pandemi di masa mendatang," tutur Usman dalam Trijaya Hot Topic Petang dengan tema "Output Konkret Presidensi G20 Indonesia", Kamis (8/12/2022).
Usman menambahkan, Presiden juga menginginkan agar kegiatan G20 memberi manfaat kepada masyarakat Indonesia, diantaranya G20 memutar perekonomian Indonesia. Â
"Itu membuktikan juga kalau KTT G20 memang diskusi yang bisa diimplementasikan," kata Usman.
Ia menjelaskan, terdapat dua manfaat G20 bagi masyarakat Indonesia, yaitu dari sisi kebangsaan atau kenegaraan. G20 meningkatkan branding Indonesia di mata dunia baik dalam hal leadership. Sehingga Indonesia menjadi negara yang harus diperhitungkan.
Manfaat kedua, kata Usman, hal konkrit yang diterima masyarakat berupa penambahan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp7,4 Triliun untuk menggerakkan ekonomi.
"Peningkatan nilai tambah ekonomi untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar Rp1,7 Triliun dan menghidupkan kembali pariwisata Bali," ujarnya.
Selain itu, menurut Usman, dalam kesepakatan juga tercapai kesetaraan di dunia kesehatan. Di mana negara-negara maju harus berperan, seperti sebelumnya kesetaraan terkait vaksinasi.
Usman menuturkan, deklarasi para pemimpin negara diharapkan bisa membuka mata negara-negara yang terlibat perang, bahwa perang membawa dampak ekonomi yang luar biasa. Dampak tersebut tidak hanya bagi negara yang berperang melainkan seluruh dunia.
"KTT G20 merupakan forum kerjasama ekonomi multilateral, karena itu dalam sisi ekonomi menyatakan bahwa perang menyebabkan kesulitan ekonomi, krisis energi dan krisis pangan. Diharapkan melalui event G20 dapat menurunkan tensi antar negera yang berperang," tutur Usman.