Indonesia diyakini bisa menyukseskan presidensi G20, karena hingga saat ini meskipun dalam kondisi pandemi, Indonesia tidak mengalami lockdown melainkan menerapkan aturan PPKM yang hasilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5%. Hal tersebut dikatakan Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Ari Kuncoro pada kesempatan dialog dengan Radio Republik Indonesia (RRI).
Indonesia resmi menjadi Presidensi dari Group Twenty atau G20 semenjak 22 November 2021 lalu. Serah terima Presidensi G20 oleh Italia kepada Indonesia dilaksanakan di Roma Italia pada G20 Leader Summit pada tanggal 30-31 Oktober tahun lalu.
G20 bukan sekedar pertemuan antarnegara saja yang berlangsung di Bali, melainkan adanya pertemuan pengiring yang tugasnya membuat jejaring seperti halnya start up, inovasi di bidang kesehatan dan teknologi yang nantinya dipamerkan dalam forum bersama investor, kemudian di bidang pariwisata dan UMKM.
Tentu saja, dampak G20 ini tentunya akan meningkatkan pariwisata, tetapi disamping itu hal yang lebih penting adalah efek turunannya dimana Indonesia bisa memiliki networking di segala bidang.
Terkait pandemi Covid-19, menurut Prof Ari, pada pelaksanaan G20 ini harus menggunakan pendekatan yang seimbang seperti Prokes yang ketat dan perlu dilakukannya karantina terlebih dahulu.
Pakar Ekonomi Makro dan Pembangunan ini juga menerangkan bahwa dunia internasional sesungguhnya belajar dari Indonesia. Saat dunia melihat Covid-19 segala sesuatunya dibuat lockdown kemudian dibuka ternyata malah terjadi peningkatan dari gelombang 1 ke gelombang 2. Sementara jika perekonomian ditutup karena lockdown mengakibatkan masalah di sisi produksi hingga berujung pada inflasi sebesar 7,5% seperti yang terjadi di Amerika Serikat.
Hal ini menunjukkan pendekatan yang dilakukan tidak tepat, dibutuhkan pendekatan seimbang seperti di Indonesia yang menerapkan PPKM dengan menggunakan spektrum level 1-4 yang fleksibel disesuaikan kondisi di setiap wilayah.
Penyelenggaraan G20 yang berlangsung di beberapa titik pertemuan merupakan momen untuk memperkenalkan wilayah Indonesia kepada masyarakat dunia kelas menengah melalui kanal Youtube yang sangat efektif. Saat ini masyarakat cenderung ingin memiliki pengalaman baru, jadi mereka pergi ke tempat baru lalu memamerkan ke media sosialnya sebagai bentuk aktualisasi. Hal ini menjadi bisnis baru di daerah, dan G20 ini lebih mengembangkan pariwisata ini dengan iklan-iklan disaat penyelenggaraan berakhir.
Prof Ari menyebut, saat ini Indonesia sudah masuk dalam catatan Johns Hopkins Center for Global Health sebagai 4 besar menangani kesehatan. Hal tersebut bisa menarik perhatian negara lain untuk belajar juga atau mengetahui situasi Indonesia. Di sisi lain juga menjadi peluang investor untuk mencari lokasi baru di Indonesia melalui penyelenggara G20.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H