Mohon tunggu...
M rihas
M rihas Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya adalah manusia selalu gagal,saya adalah manusia yang tidak sempurna,saya bukanlah seorang pejabat,saya bukanlah seorang yang kaya saya punya prinsip jika anda benar-benar seorang manusia yang berguna anda harus mengakui dan selalu merendahkan hati anda dan tidak sombong menulis adalah kegemaran saya dan saya adalah seorang makhluk ciptaan tuhan yang tak luput dari kekurangan kesempurnaan hanya milik tuhan kita didunia hanya dituntut untuk selalu berbuat baik dan selalu sadar untuk selalu menjungjungnya janganlah kita hanya memikirkan kenikmatan duniawi saja karna semuanya tak akan kekal didunia ini setiap makhluk yang hidup pasti akan mati karna masih banyaknya hiruk pikuk kehancuran moral pejabat dan manusia dinegri ini korupsi,mafia,kejahatan,teroris,kemaksiatan,dll untuk itulah saya disini ingin berekpresi bersuara dan mengkritisi apapun yang saya lihat terlepas dari banyaknya kekurangan yang saya miliki tapi saya selalu beusaha menjadi seseorang yang baik indahnya demokrasi itu adalah menghargai dan menerima pendapat orang lain janganlah anda merasa menjadi sesorang yang sempurna karna itulah saya hadir dikompasiana didunia menulis saya masih belum apa-apa jika ada kurang enak ,menyinggung dan banyak salahnya dalam penulisan saya mohon maaf

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Jokowi Harus Pertimbangkan Tawaran Barter Australia

6 Maret 2015   17:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:04 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini saya bukan bermaksud membela pengedar narkoba cuman Aneh saja jokowi tutup telinga tidak menggubris sedikit pun pertimbangan-pertimbangan hukuman mati

Padahal sebelumnya PM abbot salah satu perdana mentri yang selalu hadir disetiap undangan yang diberikan indonesia bahkan saat jokowi dilantik dia turut hadir

http://www.liputan6.com/news/read/2121720/pm-abbott-suatu-kehormatan-berada-di-pelantikan-jokowi

Sekarang hubungan duo sahabat indonesia-australia sudah memanas

Abbot meminta "menarik kembali putusan" hukuman mati itu. Abbott melanjutkan, ketidakbaikan bisa
datang dari kematian.� Indonesia, ia menegaskan, untuk lebih menyadari kepentingan dan nilai-nilai yang terbaik.
Abbott menyesalkan keputusan Indonesia mengeksekusi Chan dan Sukumaran.
Padahal, menurut dia, Chan dan Sukumaran membantu Indonesia dalam
memerangi kejahatan narkoba.

Menurut saya jokowi harus memprioritaskan dan mempertimbangkan hukuman terhadap negara sahabat apa lagi itu tetanggaan karena kepentingan kita juga banyak dengan australia contoh import gandum,sapi,peternakan,wisatawan,pendidikan saya rasa barter tiga WNI pengedar narkoba indonesia yang ada di australia bisa dipertimbangkan karena didunia ini tidak ada manusia sempurna orang indonesia juga banyak terlibat kasus diluar negri ada pembunuhan,narkoba,dll

Di negara arab saja yang terkenal keras dengan hukum potong lehernya terpidana mati bisa dibarter dengan uang tebusan seperti kasus TKI indonesia

Menurut saya jika eksekusi-eksekusi mati terus-terusan dilakukan tanpa pertimbangan dan mendengar keriuhan didunia internasional akan mengakibatkan citra indonesia sebagai negara santun,ramah,baik bukan negara otoriter akan berbalik arah indonesia akan dicap negara tidak mau berdiskusi dan otoriter

Maka jangan heran kalau rupiah akan terus melemah karena hilangnya kepercayaan dunia internasional terhadap indonesia bukan itu saja nasib WNI indonesia yang terlibat pidana mati diluar negri juga akan mendapatkan perlakuaan yang sama

Jadi saya memberi solusi jokowi harus
Memikirkan banyak hal sebelum eksekusi mati karena dilihat dulu apakah setelah dibunuh mati narkoba benar-benar turun atau tidak

Sekian.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun