Mohon tunggu...
Indonesia Berakhlak
Indonesia Berakhlak Mohon Tunggu... -

Indonesia Berakhlak merupakan blog resmi dari Yayasan forsil Indonesia Bangkit dan Berakhlak (YfIBB). Diharapkan melalui media jejaring sosial ini YfIBB dapat berperan dalam upaya memperbaiki akhlak dan moral bangsa yang sedang didera krisis multidimensi ini. Kami berharap Anda berminat bergabung untuk menyukseskan program kerja utama kami, yakni memperbaiki akhlak moral dan bangsa. Salah satu caranya dengan memasyarakatkan budaya malu : "Aku Malu...!!! www.indonesiaberakhlak.org

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tercerabutnya Cahaya Islam di Hati

2 April 2013   04:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:53 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13648644621837619580

Tantangan dakwah yang dihadapi kaum muslimin saat ini semakin kompleks dan berat. Tak hanya kewalahan dalam menghadapi terpaan virus relativisme kebenaran. Kaum Muslimin juga mengalami kemunduran yang luar biasa di bidang pemerintahan, politik, ekonomi, pendidikan dan sosial. Umat Islam yang umumnya bermukim di negara-negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, justru kebanyakan hidup dalam kemiskinan dan kebodohan.

Keterpurukan peradaban Islam ini diperparah dengan semakin asingnya kaum muda terhadap agama Islam. Mereka jarang sekali beribadah dan beraktivitas di masjid. Kualitas keislaman mereka pun sekadar warisan orang tua saja, sedangkan pemahaman mereka terhadap kebenaran ajaran Islam sangat minim. Kondisi ini mengakibatkan keyakinan bahwa ‘kebenaran semua agama itu sama’ tumbuh subur di kalangan mereka.

Menurut beberapa hadits yang shahih, agama Islam pertama kali muncul dalam keadaan terasing, kemudian akan kembali menjadi asing sebagaimana semula. Sementara itu orang di sekelilingnya telah menjadi rusak secara aqidah dan mereka akan memusuhi ajaran Islam.Pernyataan ini didasari beberapa hadits berikut di bawah ini:

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba').“ H.R. Muslim.

"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). Yaitu mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika manusia rusak.” H.R. Abu Amr Ad Dani dan Al Ajurry.

"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka.” H.R. Ahmad.

Keterasingan manusia masa kini terhadap Islam salah satunya dikarenakan mereka tak mampu memahami syariat Islam secara benar. Hal ini dapat terjadi karena adanya pihak-pihak tertentu yang selalu berusaha menyudutkan dan melencengkan ajaran Islam. Mereka secara sistematis dan terus-menerus mendangkalkan akidah umat Islam. Mereka menggencarkan strategi ghazwul fikri alias perang pemikiran serta perang budaya untuk menyudutkan dan melencengkan Islam. Begitu dalamnya perang pemikiran dan perang budaya itu merasuk ke setiap sendi-sendi kehidupan kaum muslimin. Alhasil, kemerosotan akhlak dan moral terjadi hampir merata di kalangan umat Islam.

Namun bukanlah sikap yang bijaksana jika kaum muslimin serta-merta menyalahkan atau “mengkambing-hitamkan” kalangan non-muslim, khususnya kaum Yahudi dan Kristen.

Dekadensi akhlak dan moral yang terjadi pada masyarakat muslim tak sepenuhnya disebabkan oleh perang pemikiran dan perang budaya yang digencarkan oleh Barat. Justru lunturnya tradisi pemikiran dan keilmuan dalam peradaban Islam masa kini yang menyebabkan umat ini terpuruk. Sebab jika umat Islam tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah tentunya mereka tak dapat disesatkan.

Umat Islam wajib menyakini jika Allah telah memberikan petunjuk, niscaya tiada sesuatu pun yang mampu menyesatkan. Jikalau ada umat Islam yang tergelincir dalam kemusyrikan dan kekafiran itu pasti karena dia tidak mau mengikuti dan menaati petunjuk tersebut.

Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. {Qs. Al-An’aam (6) : 125}

Allah telah menyempurnakan ajaran Islam. Allah telah meridhai Islam itu jadi agama bagi kita. Bahkan Allah menegaskan jika orang kafir telah putus asa untuk menyesatkan kita dari agama yang haq ini. Maka Allah memerintahkan kepada kita untuk tidak takut kepada orang kafir. Hanya kepada Allah-lah kita layak takut.

Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. {Qs. Al-Maaidah (5) : 3}

Namun sayang, kaum muslimin di masa ini justru terpesona dengan kemajuan teknologi, kekayaan ekonomi, kekuatan militer yang dimiliki oleh bangsa kafir. Mereka menjadi rendah diri di hadapan bangsa yang tak mengenal Allah. Bahkan di hati mereka terselip rasa takut jika harus berhadapan dengan orang-orang kafir itu. Alhasil, tak sedikit di antara orang Islam yang justru menjadikan kaum kafir itu sebagai teladan maupun tokoh panutan. Padahal Allah telah memperingatkan bahwa orang kafir itu bisa memalingkan kita dari kebenaran, sehingga Allah melarang kita untuk menjadikan mereka sebagai pemimpin.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana." Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka. {Qs. Al-Maaidah (5) : 51-52}

Rasa minder terhadap keberhasilan dan kemajuan peradaban kaum kafir inilah yang kemudian mengikis kebanggaan terhadap Islam di hati kaum muslimin. Tanpa sadar, kecintaan terhadap dunia telah memalingkan mereka dari kemuliaan Islam. Alhasil, umat ini semakin terhalang dari mendapatkan keberkahan Allah. Akibatnya umat Islam masa kini didera begitu banyak permasalahan kehidupan yang sulit mereka atasi, sehingga umat ini semakin terpuruk. Padahal Rasulullah saw, telah mengingatkan kita terhadap dampak buruk dari pengagungan terhadap dunia.

“Apabila umatku sudah mengagung-agungkan dunia (menjadikan materi, jabatan, dan kedudukan sebagai tujuan perjuangannya) maka akan dicabut keagungan ajaran Islam. Dan apabila umatku sudah meninggalkan kegiatan amar makruf nahi mungkar (meninggalkan kegiatan dakwah dalam berbagai kehidupan) maka umatku akan terhalang untuk mendapatkan keberkahan wahyu (keberkahan dari Allah). {HR. Tirmidzi}

Catatan Penting : Artikel ini merupakan bagian dari buku berjudul “Kebangkitan Islam Berawal dari Masjid”. Bagi Anda yang berminat untuk memilikinya dapat menghubungi M. Sulthon Abdullah : 021-98584369 atau indonesia.berakhlak@yahoo.co.id

Bagi Anda yang berminat untuk berperan serta dalam program “Wakaf Buku untuk Masjid Idaman”, dengan berwakaf Rp. 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah), dapat mengirimkan wakaf Anda ke Bank Syariah Mandiri Nomor Rekening 7049257826, atas nama FORSIL IND Bangkit Berakhlak YAY MJ.

Melalui program wakaf buku ini, Kami akan mewakafkan buku “Kebangkitan Islam Berawal dari Masjid” kepada pengurus/takmir masjid dan musholla secara gratis. Harapannya melalui wakaf buku ini mereka memiliki pedoman dan petunjuk dalam mengelola dan memakmurkan masjid, sehingga terwujudlah fungsi masjid sebagaimana pada masa Rasulullah Muhammad SAW. Masjid yang kita idam-idamkan selama ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun