Mohon tunggu...
Muhamad Rifki Maulana
Muhamad Rifki Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Just write

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Surat Somasi dan Pledoi untuk David Moyes

10 Januari 2014   08:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Source Image: http://www.theguardian.com/

Kalian harus tahu betapa urgensinya surat ini, karena dua jam lagi saya ujian. Dan perjalanan saya ke kampus 1 jam. Penting sekali kan surat ini. Ya, moyes seperti inspirasi khalayak ramai untuk menulis. Buat saya, dia sudah memberikan saya ide untuk menulis 4-5 tulisan. Entah bagi penulis yang lain, mungkin sudah puluhan. Tapi saya mencoba berjanji, ini adalah tulisan terakhir untuk david di bulan ini. Mudah mudahan. Pertama, saya akan memberikan kompilasi surat somasi untuk david moyes, yang isinya membuat kita akan geleng geleng kepala, dan tahu betapa banyak fan manutd yang tidak terbiasa kalah atau kita juga bisa tahu kenapa moyes sehebat ini, membuat fans manutd yang berslogan ‘We are not arrogant, we just better’ dan selalu tenang sepanjang musim, mereka jadi gelisah dan terus bermuram durja setiap weekend-nya. Surat Somasi 1. Moyes, Tidak becus membesut manchester united. Pecat saja #MoyesOut 2. Moyes, pelatih medioker tidak bisa apa apa di bursa transfer. Fellaini is tottaly sh*t 3. Strategi Moyes tidak jelas! Strategi macam strategi pelatih sutetsu di komik captain tsubasa 4. Moyes, jarang mainin kagawa. Selalu valencia, dan ashley young. Wellbeck apa apaan tuh? 5. Kita ingin juara Kita ingin juara! Persetan dengan transisi, toh skuad tahun lalu juga sama kan? 6. Sir alex kita merindukanmu 7. Pecat saja moyes, lihat saja solksjaer yang sukses melatih cardiff, kita panggil saja dia atau mungkin ryan giggs? 8. Bisa apa dulu dia di everton? Kenapa ga jose mourinho aja sih? 9. Kok bisa ya kita kalah mulu, saya stress tiap weekend melihat hasil ini. 10. Sudah jelas kita degradasi, pasti degradasi. Aaah kalau moyes tidak menang menang, saya akan beli jersey ozil! 11. Apa kita masih bisa jadi juara? Rasanya tidak. Surat Pledoi 1. Tahu darimana dia tidak becus, kalah menang itu biasa. Kita sempat menjadi tim yang unbeaten di dua belas pertandingan. Dan kenapa ketika manutd kalah, semua orang menyorot. Karena kita adalah manchester united. Dan jangan lupa kita kalahkan pemuncak klasemen. #MoyesIn 2. Hey, siapa yang kira fellaini bermain buruk di manutd. Lihat bagaiamna dia, menjadi setan kribo yang membuat start awal manutd tahun lalu berujung kekalahan. Atau saat ditahan seri 4-4? Dia bermain bagus kala itu, yang mengincar pun bukan hanya manutd. Selain itu, posisinya yang ke ‘box-to-box’an midfielder, memang sedang dibutuhkan sekali untuk manunited. Tapi belum ada yang cocok untuk duet dengan carrick sampai sekarang. Untuk transfer yang lain, saya akui penawaran moyes memang kurang menarik atau lobinya masih payah, tapi ini bisa kita maklumi. Memang dulu dia di everton pernah membeli pemain sekelas cesc fabregas atau thiago alcantara? 3. Moyes, masih mencoba meracik strategi yang tepat untuk menjadi, trend strategi dia kedepan. Setahun adalah waktu yang terlalu cepat untuk menemukan gaya permainan yang cocok. Lihat saja, Ancelloti yang identik dengan formasi pohon cemara. Pep, yang lebih mengutamakan ball possesion. Atau mou, yang lebih memilih untuk mengandalakan counter attack dengan double pivot di tengah. Apa khas strategi opa? Sayap konvensional. Anda pasti tidak tahu kan? 4. Kagawa, pemain bagus. Tapi perfomanya di manunited kurang konsisten. Beberapa kali dia acap dimainkan tapi performanya tidak seperti kagawa yang kita inginkan. Rooney yang cocok menempati lubang karena dia rajin. Valencia, ashley young? Memang kualitas mereka sangat menyedihkan sekarang Tapi apakah kita punya pilihan lain di sayap? Nani cedera, Giggs sudah tua. Januzaj mungkin akan terus menjadi pilihan. Zaha? Search saja hubungan zaha dengan anak perempuan david moyes. Lagipula ashley young dan valencia, tidak seburuk anda pikirkan. 5. Saya lelah menjelaskan tentang ini. Search saja di google, bagaimana skuad sir matt busby, terakhir dia juara tahun 1966. Dia pensiun tahun 1969, anda tahu kita juara lagi kapan? 1992. Dan dia punya pemain sekelas George best di skuad itu. Selamat berpuasa. 6. He said “Piye enak jamanku toh?” 7. Tahu apa kau prestasi seseorang, ketika dia baru pertama kali melatih. Moyes di everton adalah pelatih yang bagus. Pengalamannya pun tidak perlu diragukan. Kalau mau tau everton adalah tim inggris yang belum pernah degradasi. Anda tidak tahu ya? 8. Coba tanya sir alex yang memberikan dia julukan ‘The choosen One’. mou? coba cari artikel (entah rumor atau fact) yang saya baca, dimana mou menunggu semalaman, telfon atau pesan dari sir alex untuk meminta dirinya jadi pelatih sampai dia tertidur. Dan dia kecewa ketika penunjukan moyes, padahal dia yang pertama diberitahu kalau fergie akan retire tahun itu. Uh PHP. 9. Jangankan kau salahkan moyes ketika kalah. Lihat saja pemain manunited yang mainnya ogah ogahan, entah mereka masih merindukan sosok lama fergie atau bagaimana. Seperti tidak ada rasa bangga mengenakan badge manunited di dadanya, yang saya rasa. Mental beberapa pemain manunited seperti pemain qpr, setelah ditinggal fergie. 10. Terserah kamu, Glory Hunter 11. Saya rasa, moyes akan juara champions. Konyol memang, tapi semoga dia adalah titisan rafael benitez kala 2005. Atau mungkin titisan Di matteo di 2012. Sedihnya kita, dulu kita serasa enggan disamakan dengan tim lain. Tapi sekarang kita seolah ingin menyamakan kita dengan tim lain. Hihi. Dunia berputar, karena sepakbola bukan sebuah menang kalah. Sepakbola adalah tentang hidup. Demikian surat ini saya sampaikan. Saya mau ujian,doakan saya Dan buat saya pribadi, sepakbola adalah masalah kesetiaan dan kejujuran. Saya akan terus mendukung tim yang saya suka, tapi dengan tidak pujian palsu dan seolah dosa untuk mengkritik mereka. Jika mereka mainnya busuk, bilang busuk saja. Itu manusiawi, agar anda tidak terjebak fanatisme. Bentuk dukungan tidak melulu pujian, kritikan pun salah satu bentuk dukungan, yang meski agak kasar. Saya harus agak fasih sekarang untuk menyanyikan ” Twenty Times Thats a  Fact!”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun