Pada posting artikel saya yang kedua di Kompasiana yaitu Pelajarilah Penyakit Diabetes yang Anda Derita, sebenarnya saya mencoba memotivasi penyandang diabetes untuk berani dan tegar menghadapi kenyataan hidup bersama diabetes yang disandangnya. Seorang diabetisi harus bisa hidup mandiri, harus peduli pada kondisi kesehatannya dan harus bisa mengelola diabetesnya sendiri.
Hanya Anda sendiri yang bisa merasakan apa terjadi pada diri Anda, sementara dokter Anda hanya bisa melihat hasil test kadar gula darah Anda, memberikan saran gizi dan obat penurun gula darah, namun demikian kehadiran seorang dokter ahli diabetes tetap diperlukan dalam kondisi luarbiasa.
Biaya Mengelola Penyakit Diabetes sangat Mahal
Prof DR Sidartawan Sugondo, seorang pakar diabetes pada saat melantik Pengurus Cabang Persadia Kupang dan Sikka, di Kupang, Sabtu, 29-30 Juli 2006 membeberkan sebuah fakta statistik bahwa di Indonesia yang berpenduduk 220 juta jiwa dengan jumlah penderita diabetes 14 juta (6,4% dari 220 juta penduduk Indonesia) dan menduduki ranking ke 4 di dunia negara berpenduduk diabetes hanya memiliki 47 dokter ahli diabetes.
Kalau kita coba bermain-main dengan rumus matematika, dapat disimpulkan bahwa setiap 297.872 orang penderita diabetes di Indonesia hanya dilayani oleh 1 (satu) dokter ahli diabetes. Setiap dokter ahli harus melayani 9.929 pasien/hari atau 413 pasien/jam, non stop praktek 24 jam/hari dan bekerja full 30 hari.
Kelangkaan dokter ahli diabetes di negara kita tentu akan mengakibatkan supply tidak bisa memenuhi demand dokter ahli diabetes. Dari kacamata ilmu ekonomi pasti akan memicu harga/tarif konsultasi ke dokter ahli diabetes akan semakin mahal.
Mengelola penyakit diabetes termasuk sangat mahal. Menurut ilmu pengobatan Cina penyakit diabetes disebut sebagai penyakit orang kaya. Hal ini terbukti dari apa yang saya alami untuk mengetest kadar gula saya 2 kali sehari (pagi dan malam) dalam sebulan saya harus merogoh kocek mencapai Rp. 600.000, belum termasuk obat, makanan dan setiap 2 atau 3 bulan sekali harus test A1C.
Mengapa Anda Harus Menjadi Penyandang Diabetes yang Mandiri?
Penyakit diabetes memang tidak bisa disembuhkan. Setiap penyandang diabetes dapat mempelajari tentang penyakit diabetes ini al:
- Apa itu penyakit diabetes?
- Apa penyebab diabetes?
- Ada berapa tipe/jenis diabetes?
- Apa gejala/tanda2 seseorang terkena diabetes?
- Apa komplikasi (dampak buruk) terhadap penyandang diabetes?
- Bagaimana caranya menurunkan kadar gula darah?
- Makanan apa saja yang harus dihindari seorang penyandang diabetes?
- Makanan apa saja yang disarankan untuk dikonsumsi?
- Olahraga apa saja yang harus dilakukan?
- Bagaimana mengelola penyakit diabetes (Manajemen Diabetes)?
- Obat atau herbal/jamu diabetes apa yang harus Anda konsumsi dalam kondisi diperlukan?
- Dan lain-lain
Penyakit diabetes tidak bisa disembuhkan akan tetapi "Penyakit Diabetes dapat dijinakkan dengan cara mengendalikan kadar gula darah". Seorang penyandang diabetes bisa hidup normal sampai usia tua sekalipun asalkan tahu cara mengelolanya secara mandiri sehingga Anda bisa terhindar dari resiko komplikasi diabetes yang bisa membebani Anda dengan biaya pengobatan yang mahal serta berakhir dengan kematian.
Sebelum saya tulis artikel ini saya sempat membaca sebuah artikel Kompasianer "Irda Handayani" yang berjudul "Melihat Penyakit melalui Ilmu Pengalaman Sendiri" yang sangat bermanfaat untuk memotivasi diri kita Menjadi Penyandang Diabetes yang Mandiri.