Tidak ada jawaban baku jika ditanya umur berapakah seseorang sebaiknya melakukan tindakan botox, karena perawatan botox ini tidak melulu bertujuan untuk menghilangkan kerut di wajah, yang umumnya kerut wajah ini akan mulai tampak di usia paruh baya. Botox atau clostridium botulinum, yaitu bakteri yang dapat menyebabkan botulisme atau kelumpuhan otot.Â
Pemberian bakteri ini dalam takaran yang tepat dan sesuai kebutuhan, akan memberikan banyak manfaat. Botox sudah banyak digunakan untuk mengatasi gangguan medis seperti keringat berlebih, mata juling, ataupun kandung kemih yang terlalu aktif.Â
Tentu saja untuk penggunaan secara medis tersebut, tidak ada usia tertentu, karena bisa juga dialami oleh yang lebih muda. Tetapi orang lebih menyorot penggunaanya di bidang kecantikan, untuk perawatan wajah. Di usia 40an tahun, saat bercermin saya mulai lebih melihat kerut-kerut halus yang muncul di dahi dan sudut mata. Hal ini tidak mengganggu, dan juga tidak ada orang yang mengomentari penampilan saya. Karena banyak bergaul dengan yang lebih muda, orang sering mengira usia saya dibawah usia saya sebenarnya. Ini merupakan keuntungan buat saya, sehingga saya tidak terlalu mempermasalahkan kerut-kerut tersebut.Â
Beberapa teman saya mulai mencoba botox, keluhan utamanya adalah ingin memiliki wajah bentuk V-shape yang dianggap sebagai bentuk wajah ideal dan idaman. Ataupun karena mereka ingin tampil menarik pada acara keluarga seperti pernikahan. Lama-lama saya tergelitik, sebagai orang yang bekerja di klinik kecantikan, eh malah belum pernah mencoba perawatan yang saat ini mulai booming ini. Saya ingat bahwa di awal masa kerja saya sekitar tahun 2010, penggunaan botox ini masih jarang sekali. Tidak banyak orang yang mau mencoba botox, dan mereka mempertanyakan keamanan, efek samping dengan mendetil. Berbeda sekali dengan sekarang, dimana orang lebih teredukasi dan lebih terbiasa dengan aneka perawatan, termasuk botox. Saat ini hampir setiap hari ada saja orang yang datang dan ingin melakukan perawatan botox.Â
Konyolnya saya juga merasa nervous sebelum melakukan perawatan, karena membayangkan proses penyuntikan dengan jarum. Walaupun sudah diinfo bahwa jarumnya kecil sekali, dan sebelum prosedur dijalankan kita akan diberikan anastesi di daearah yang akan disuntik. Sesuai problem saya yang berkerut di daerah dahi, seputar mata, juga pori-pori besar, saya akan melakukan perawatan botox dan juga micro botox untuk pengecilan pori-pori. Setelah wajah dibersihkan, dioleskan krim anastesi, dan ditunggu selama 30 menit.Â
Setelah 30 menit, krim anastesi dibersihkan, dan dokter mulai menggambar titik-titik wajah yang akan disuntik. Titik-titik wajah ini adalah titik dimana dokter akan mencari titik yang tepat untuk hasil yang maksimal. Kemudian saya disuntik di dahi, sudut mata, dan ternyata suntikan-suntikan ini benar-benar tidak terasa. Utamanya di Miracle Malang juga sangat memperhatikan pain management, dimana selama proses penyuntikan digunakan sebuah alat untuk mendistraksi kita sehingga tidak fokus pada proses penyuntikan. Bisa dibilang level sakitnya adalah 2/10, tentu saja tetap terasa saat diri kita disuntik.Â
Kemudian beralih pada perawatan micro botox, dimana dilakukan proses pencampuran botox dalam dosis kecil-kecil untuk disuntikkan ke daerah dengan pori-pori besar. Ini lebih sakit sedikit dibandingkan dengan botox, terasa sensasi pedas saat disuntikkan. Tetapi level sakitnya masih sangat bisa ditoleransi, yaitu 4/10. Setelah selesai, ada sedikit efek berupa bentol di daerah bekas suntikan micro botox. Bentol-bentol ini hilang dalam 2 jam kemudian. Selesai perawatan, kita disarankan untuk tidak berbaring dalam 4 jam ke depan, serta tidak melakukan olah raga atau aktifitas fisik dalam 24 jam mendatang seperti berolah raga.Â
Keesokan harinya ada sekitar 2-3 titik yang sedikit merah saja. Kemerahan ini hilang dalam 3 hari. Setelah 24 jam, saya juga melakukan olah raga saya ke gym karena memang jadwalnya. Tepat seminggu setelah perawatan, saya mulai melihat hasilnya. Kerut di dahi saya hilang, dan pori-pori di area pipi saya terasa mengecil. Kulit saya terlihat halus sekali.Â
Hasil botox saya sangat bagus karena saya pertama kali melakukan perawatan ini, konon bisa bertahan antara 4-6 bulan sebelum harus melakukan touch up dengan menyuntikkan botox lagi.Â
Jika selama ini banyak yang enggan perawatan karena takut ketergantungan, saya jadi paham sekarang, sebenarnya ketergantungan itu bukan berarti kondisi medis yang mewajibkan kita melakukan tindakan lagi. Tetapi sebenarnya karena pernah terlihat lebih cantik, tentunya kita ingin terus melakukan perawatan tersebut. Apa yang terjadi jika setelah efeknya menghilang 6 bulan kemudian, dan kita tidak melakukan touch up lagi? Yang terjadi adalah kita akan kembali ke kondisi semula sebelum perawatan, tentunya bukan berarti jadi lebih jelek ya. Tapi kembali seperti semula, dimana hal ini tergantung usia kita juga, bahwa tentu akan terlihat kulit yang semakin kendur atau kerut yang bertambah karena sejatinya proses penuaan terus terjadi. Yang kita lakukan ini adalah mengelolanya sehingga kita bisa menua dengan indah.Â
Berarti harus terus-menerus atau rutin botox? Dokter di Miracle biasanya memiki program perawatan jangka panjang, dimana penggunaan botox yang terus menerus justru suatu saat dapat mengakibatkan resistensi. Atau dengan kata lain, tidak ada hasilnya lagi. Oleh karena itu terkadang dibutuhkan jeda justru untuk berhenti botox untuk sementara waktu. Tetapi untuk menjaga kondisi bisa dilakukan perawatan-perawatan lain yang bertujuan sama, menghilangkan kerut-kerut seperti dengan laser ataupun alat ultrasound.Â