Mohon tunggu...
Indira Susetyawati
Indira Susetyawati Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan swasta

Saya adalah ibu dua anak laki-laki yang gemar mengisi waktu dengan hal-hal bermanfaat, seperti travelling, mengikuti seminar pengembangan diri dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Semua Orang Akan Drakor Pada Akhirnya

14 Januari 2023   13:41 Diperbarui: 14 Januari 2023   13:58 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Semenjak kuliah banyak teman-teman yang sudah kecanduan nonton drakor atau drama Korea, tapi saya tidak bergeming. Saya lebih menyukai film barat yang sedari kecil mudah dijumpai di televisi, tayangan semacam McGyver, Remington Steele, Another World, ER, The Nanny, Friends, dan masih banyak lagi. Ketika bergeser ke televisi kabel, tontonan saya masih seputar film-film barat. Kemudian muncul tontonan streaming via berbagai aplikasi seperti Netflix, Viu, Disney Hotstar, AppleTV, Vidio, WeTV. Saya masih asyik dengan film-film barat kesukaan saya, dalam pikiran saya ketampanan ala barat ini lebih macho dibandingkan aktor Korea yang wajahnya mirip-mirip, namanya susah diingat karena mirip-mirip juga, serta style mereka yang imut-imut. Tentu saja fisik pemain mempengaruhi minat menonton ya, suka banget liat George Clooney di ER yang berewokan dan macho. 

Ada satu drama Korea yang dibicarakan dimana-mana, judulnya The World of Marriage Couple. Film ini dibicarakan dan diceritakan dengan berapi-api, mungkin karena cerita yang diangkat adalah kisah perselingkuhan yang umum juga ditemukan di dunia nyata. 

Akhirnya rasa ingin tahu saya tergelitik, ada rasa FOMO juga ya, diantara teman-teman sepertinya tinggal saya nih yang belum nonton. Jadinya tiap ada bahasan film itu, saya bengong aja karena ga nonton kan. Karena ada di Netflix mulailah saya nonton TWOC, kejutan pertama datang karena pelakor dalam film ini cantik sekali, berpendidikan dan dari keluarga kaya. 

Alur ceritanya menarik dan tidak mudah ditebak, membuat tidak bisa berhenti untuk terus menonton. Sampai pada ending ceritanya pun, cukup mengejutkan. Selama nonton saya juga menikmati melihat dandanan pemeran utama wanita yang berprofesi sebagai dokter, berpakaian elegan dan profesional cocok dengan perannya. Selesai satu ini saya masih skeptis dengan drama Korea, saya tidak yakin apa saya menyukainya, terutama karena endingnya yang tidak saya sangka. Saya terlanjur terbiasa dengan film barat yang kebanyakan happy ending. 

Drama Korea kedua yang saya tonton adalah 39, saya tertarik dengan poster film yang menampilkan 3 sahabat berusia sama-sama 39 tahun. Ketiganya cantik dengan ciri khas masing-masing. Dan saya tertipu, karena ternyata film itu tidak menampilkan cerita indah persahabatan ketiga wanita di gambar. Justru sedih karena salah satu tokoh utamanya sakit keras. Sudah mulai merasa tidak suka dengan drama Korea nih, kan sedih kalau ending menggantung atau sedih. Ternyata saya salah saudara-saudara.... 

Setelah menonton sampai selesai, saya justru berbalik jadi kagum dengan drama Korea. Bisa-bisanya mereka membuat suatu adegan sedih, menjadi sangat indah dan bermakna? Atau saya bilang, merayakan kesedihan dengan indah dan cantik. Ini adalah perspektif baru buat saya. Saya mulai menyukai drama Korea, dan mengerti kenapa teman saya sampai bisa menangis sesunggukan karena film tetapi disaat bersamaan bisa tertawa. 

Berlanjut lagi dengan Business Proposal, ini cerita percintaan receh yang bisa bikin ketawa-ketawa dan melupakan beban hidup. Tidak menyangka cerita receh ini sangat menghibur, dan cocok jadi tontonan sebelum tidur setelah seharian capek kerja. Sebagai pengguna Netflix, jika Anda telah menyelesaikan satu film akan otomatis mendapat rekomendasi film sejenis yang baru Anda tonton. Atau saya biasanya memilih dari deretan film yang sedang trending di Indonesia. Seperti Squid Game yang fenomenal, memang tidak sebagus Hunger Games, tapi cerita filmnya ini sangat menarik sekali. 

Kemudian film zombie All of Us are Dead, saya si pembenci film zombie dibikin sangat penasaran dan tidak bisa berhenti nonton sampai selesai semua. Satu keunggulan drama Korea adalah alur cerita yang tidak dapat ditebak, bisa dengan mudahnya dia membunuh karakter yang semula kita kira adalah lakon utama. Benar-benar berbeda dengan film zombie barat yang notabene menggambarkan zombie mengejar-ngejar ke segala arah, karena zombie  ala Korea disini digambarkan cukup "pintar" sehingga benar-benar mencekam. 

Tidak terasa saya semakin menyukai drama-drama Korea, karena memiliki genre yang bervariasi, seperti juga Attorney Woo yang menggambarkan seorang ahli hukum yang memiliki kebutuhan khusus. Dan akhirnya saya nonton Crash Landing On You, my first Korean actor crush adalah Hyun Bin. Akhirnya saya menemukan pria Korea yang macho, apalagi dalam film tersebut dia berperan sebagai kapten polisi yang gagah. 

Bergabunglah saya menjadi fans berat, ditambah saat dia menikah dengan Son Ye Jin, lawan mainnya di film Crash Landing On You. It feels like dream come true. Melihat pasangan ideal ini bersatu on screen dan off screen. Dan bedanya dengan artis-artis barat yang mengumbar kehidupan pribadinya, artis Korea ini bahkan tidak punya IG. Hyun Bin memiliki Instagram yang dikelola oleh manajemen, sementara Son Ye Jin jarang up date di sosmed dan hanya membagikan sedikit sekali. 

Yang terakhir, saya penasaran dengan drama Korea Alchemy of Souls, karena direkomendasikan oleh teman-teman pria saya. Ya surprisingly ternyata pria-pria juga suka nonton drama Korea. Salah satu penyebabnya pasti karena melihat aktrisnya yang cantik-cantik. Nah film ini beda genre lagi, mengambil latar belakang kerajaan fantasi, digambarkan pemain-pemainnya berdandan ala pesilat jaman dulu kala. Sekali lagi saya terkagum-kagum dengan drama Korea ini, karena memiliki jalan cerita yang kompleks tapi enak dinikmati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun