Mohon tunggu...
Indira Putrie
Indira Putrie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas PGRI Yogyakarta

Saya suka photografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Indonesia Menuju Bahasa Internasional

3 Januari 2024   14:13 Diperbarui: 3 Januari 2024   14:16 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa Indonesia telah diakui sebagai bahasa resmi di seluruh wilayah Indonesia. Bahasa ini juga diakui sebagai salah satu bahasa resmi di Timor Leste. Bahasa Indonesia memiliki sejarah panjang dengan bahasa -- bahasa Eropa, dan banyak kosakata Indonesia yang diserap dari bahasa -- bahasa Eropa. Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata -- kata bari, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Menurut beberapa pakar bahasa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi bahasa internasional. Bahasa Indonesia memiliki sistem bahasa yang mapan dan telah memiliki aturan yang baku. Bahasa Indonesia juga relative mudah beradaptasi dengan istilaj asing dengan melakukan penyerapan, termasuk istilah bahasa inggris yang banyak diserap menjadi bahasa Indonesia. Bahkan, saat ini sudah banyak ahli atau komunitas sarjana dari mancanegara yang mengkhususkan diri mempelajari bahasa Indonesia atau melayu.

Disbanding bahasa lainnya bahasa Indonesia terdapat beberapa kelebihan, sehingga bahasa Indonesia layak untuk menjadi bahasa internasional. Kelebihan bahasa Indonesia, yaitu jumlah penutur bahasa Indonesia lebih banyak dari pada bahasa melayu yang merupakan akar bahasa Indonesia. Hal ini didukung dengan kemudahan dalam memahami bahasa Indonesia. Secara semantic atau makna bahasa, bahasa Indonesia lebih mudah dipahami.

Bahasa Indonesia juga ditetapkan jadi bahasa resmi konferensi umum UNISCO. Bahasa Indonesia menjadi salah satu dari sepuluh bahasa resmi UNISCO Bersama dengan bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Rusia, Prancis, Spanyol, Hindia, Italia, dan Portugis. Melalui peresmian ini bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai bahasa sidang. Tak hanya itu, seluruh dokumen resmi Konferensi Umum UNISCO akan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Dampak yang dapat kita rasakan sebagai bangsa Indonesia setelah bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi UNISCO adalah bahasa Indonesia menjadi bahasa yang bermartabat ditingkat nasional dan internasional.

Dengan viralnya berita ini menunjukkan nilai positif, di mana penutur asing mempunyai minat yang tinggi untuk mempelajari bahasa Indonesia. Laporan Kemendikbud juga menyebutkan sebanyak 5,2 juta orang di Asia Tenggara menuturkan bahasa Indonesia. Selain itu, sifat fleksibel bahasa Indonesia yang terbuka terhadap kata-kata asing telah memperkaya khazanah kosakata bahasa Indonesia. Tidak mengherankan jika bahasa Indonesia mempunyai banyak kata-kata serapan, baik dari bahasa daerah maupun bahasa mancanegara, seperti Belanda, Arab, Inggris, Spanyol, hingga Portugis.

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan resmi di seluruh wilayah Indonesia. Ini merupakan bahasa komunikasi resmi, diajarkan di sekolah-sekolah, dan digunakan untuk penyiaran di media elektronik dan digital. Sebagai negara dengan tingkat multilingual (terutama trilingual) teratas di dunia, mayoritas orang Indonesia juga mampu bertutur dalam bahasa daerah atau bahasa suku mereka sendiri, dengan yang paling banyak dituturkan adalah bahasa Jawa dan Sunda yang juga memberikan pengaruh besar ke dalam elemen bahasa Indonesia itu sendiri.

Dengan penutur bahasa yang besar di seantero negeri beserta dengan diaspora yang tinggal di luar negeri, bahasa Indonesia masuk sebagai salah satu bahasa yang paling banyak digunakan atau dituturkan di seluruh dunia. Selain dalam skala nasional, bahasa Indonesia juga diakui sebagai salah satu bahasa resmi di negara lain seperti Timor Leste. Bahasa Indonesia juga secara resmi diajarkan dan digunakan di sekolah, universitas maupun institusi di seluruh dunia, terutama di Australia, Belanda, Jepang, Korea Selatan, Timor Leste, Vietnam, Taiwan, Amerika Serikat, Inggris, dll.

Meskipun menyandang nama bahasa persatuan, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa ibu hanya oleh sebagian kecil saja dari penduduk Indonesia (terutama orang-orang yang tinggal di sekitar Jakarta dan kota-kota besar lainnya yang sebagian besar berbahasa Indonesia seperti Medan dan Balikpapan), sedangkan lebih dari 200 juta orang lainnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua, dengan berbagai tingkat kemahiran. Sensus tahun 2010 menunjukkan hanya 19,94% orang berusia di atas lima tahun yang menggunakan bahasa Indonesia di rumah. Di negara yang memiliki lebih dari 700 bahasa daerah dan beragam kelompok suku, bahasa Indonesia memainkan peran penting dalam mempersatukan keberagaman budaya di seluruh Indonesia.

Memiliki keterikatan sejarah yang panjang dengan bangsa-bangsa Eropa khususnya sejak era kolonialisme, beberapa kosakata Indonesia telah diserap ke dalam beberapa bahasa Eropa, terutama bahasa Belanda dan Inggris. Bahasa Indonesia sendiri juga memiliki banyak kata serapan yang berasal dari bahasa - bahasa Eropa, terutama dari bahasa Belanda, Portugis, Spanyol, dan Inggris. Bahasa Indonesia juga memiliki kata serapan yang berasal dari bahasa Sansekerta, Tionghoa, dan Arab yang membaur menjadi elemen dalam bahasa Indonesia yang terpengaruh karena adanya faktor-faktor seperti aktivitas perdagangan maupun religius yang telah berlangsung sejak zaman kuno di wilayah kepulauan indonesia.

Akar bahasa Indonesia baku adalah bahasa Melayu Riau (Kepulauan Riau), sedangkan akar bahasa Indonesia gaul Jakarta adalah bahasa Betawi. Dalam perkembangannya, bahasa ini mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau dan kepulauan maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Pada tahun 1953, setidaknya terdapat 23 ribu jumlah kosakata dalam kamus bahasa Indonesia yang sebagian besar diadopsi dari bahasa Melayu. Hingga sekarang jumlah kosakata dalam kamus bahasa Indonesia terus bertambah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun