Mohon tunggu...
indiraprameswari
indiraprameswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ritual Ruwatan sebagai Penjaga Harmoni Kosmis dalam Masyarakat Jawa

9 Desember 2024   08:38 Diperbarui: 9 Desember 2024   11:45 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ini dibuat menggunakan GPT AI, teknologi kecerdasan AI

Ruwatan dengan pertunjukan wayang beber mengambil cerita Jaka Kembang Kuning. Cerita ini juga biasa dipentaskan dalam wayang gedok. Ruwatan bentuk ini jarang dilakukan karena kurang artistik.

3. Ruwatan Pertunjukan Wayang Kulit

Ruwatan dengan pertunjukan wayang kulit dengan cerita Dalang Kanda Buwana atau Dalang Karungrungan. Dalam cerita itu muncul tokoh Batara Kala. Ruwatan ini populer dan sakral di kalangan orang Jawa.

4. Ruwatan Massal

Ruwatan massal ialah bentuk ruwatan bersama-sama dari sekian banyak sukerto. Ruwatan massal seringkali telah berbau komersial. Ada panitia khusus yang mengurusi dari awal sampai akhir.Segi praktisnya biaya menjadi hemat karena ditanggung oleh banyaknya para sukerto yang ikut. Tidak jelas apakah dalam ruwatan ini upacara dengan cerita Murwakala juga diikuti secara ketat

5. Ruwatan Agung

Ruwatan Agung ialah ruwatan yang dilakukan secara seremonial diikuti kelompok dalam jumlah besar. Seorang dukun atau paranormal menyelenggarakan ruwatan ini ketika kondisi bangsa semakin terpuruk.Ada lagi ruwatan Agung untuk penyembuhan penyakit. Tidak jelas juga apakah Wayang Murwakala dan para sukerto masih menjadi pusat upacara.

6. Ruwatan Iringan Sesajian

Dewasa ini ada upacara iringan sesajian sebagai tanda syukur atas hasil panen dan keselamatan desa, serta mohon perlindungan yang mahakuasa. Upacara ini juga disebut ruwatan. Upacara wayang Murwakala dan para sukerto tidak terungkapkan.

7. Ruwatan untuk Ketentraman Batin

Akhir-akhir ini dari kelompok-kelompok agama (Islam, Kristen, Katolik) yang mengadakan upacara ruwatan dengan maksud untuk mencapai ketentraman batin dan hilangnya peristiwa yang menggelisahkan hati.Kadang-kadang disertai pertunjukan wayang Murwakala, tetapi unsur orang sukerto sudah kabur, berbeda dengan ungkapan dari pola pakem. Upacara ini sekedar untuk ketenangan batin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun