Ruwatan dengan pertunjukan wayang beber mengambil cerita Jaka Kembang Kuning. Cerita ini juga biasa dipentaskan dalam wayang gedok. Ruwatan bentuk ini jarang dilakukan karena kurang artistik.
3. Ruwatan Pertunjukan Wayang Kulit
Ruwatan dengan pertunjukan wayang kulit dengan cerita Dalang Kanda Buwana atau Dalang Karungrungan. Dalam cerita itu muncul tokoh Batara Kala. Ruwatan ini populer dan sakral di kalangan orang Jawa.
4. Ruwatan Massal
Ruwatan massal ialah bentuk ruwatan bersama-sama dari sekian banyak sukerto. Ruwatan massal seringkali telah berbau komersial. Ada panitia khusus yang mengurusi dari awal sampai akhir.Segi praktisnya biaya menjadi hemat karena ditanggung oleh banyaknya para sukerto yang ikut. Tidak jelas apakah dalam ruwatan ini upacara dengan cerita Murwakala juga diikuti secara ketat
5. Ruwatan Agung
Ruwatan Agung ialah ruwatan yang dilakukan secara seremonial diikuti kelompok dalam jumlah besar. Seorang dukun atau paranormal menyelenggarakan ruwatan ini ketika kondisi bangsa semakin terpuruk.Ada lagi ruwatan Agung untuk penyembuhan penyakit. Tidak jelas juga apakah Wayang Murwakala dan para sukerto masih menjadi pusat upacara.
6. Ruwatan Iringan Sesajian
Dewasa ini ada upacara iringan sesajian sebagai tanda syukur atas hasil panen dan keselamatan desa, serta mohon perlindungan yang mahakuasa. Upacara ini juga disebut ruwatan. Upacara wayang Murwakala dan para sukerto tidak terungkapkan.
7. Ruwatan untuk Ketentraman Batin
Akhir-akhir ini dari kelompok-kelompok agama (Islam, Kristen, Katolik) yang mengadakan upacara ruwatan dengan maksud untuk mencapai ketentraman batin dan hilangnya peristiwa yang menggelisahkan hati.Kadang-kadang disertai pertunjukan wayang Murwakala, tetapi unsur orang sukerto sudah kabur, berbeda dengan ungkapan dari pola pakem. Upacara ini sekedar untuk ketenangan batin.