Perang Dunia 3 dan World War III menjadi pembicaraan yang banyak disebutkan dan dicari di media sosial Twitter atau yang kini dikenal sebagai X setelah Iran meluncurkan serangan multi frontal menggunakan  drone, misil, dan roket, secara langsung ditujukan Israel, tepatnya di Tel Aviv pada 13 April 2024. Banyak pengguna X percaya bahwa kemungkinan terjadinya Perang Dunia ke-3, seperti unggahan yang sedang ramai dan berada dalam jajaran  halaman Top pencarian pada topik ini oleh akun @Brics_Dollar (14/04) yang mengatakan sekaligus menanyakan pertanyaan kemungkinan kepada netizen lainnya terkait sisi mana yang akan mereka pilih ketika Perang Dunia ke-3 ini pecah dan terbagi menjadi 2 aliansi. Aliansi pertama dengan Rusia, Tiongkok, Iran, Yaman, dan Korea Utara, dan aliansi kedua dengan NATO, Amerika Serikat, Israel, dan Britania Raya.
If world War 3 breaks and there are two sides:
1. Russia, China, Iran, Yemen, North Korea
2. NATO, United States, Israel, and UK
Which side will you stand? pic.twitter.com/zxIibAyNLu— Vladimir Putin (parody) (@Brics_Dollar) April 13, 2024
Awal Mula Iran Menyerang Israel
Israel menghadapi serangan beruntun yang dilancarkan oleh Iran, dengan melewati wilayah udara dari Suriah, Yaman, dan Irak. Serangan-serangan ini terjadi setelah serangan udara di Damaskus yang menargetkan konsulat Iran, yang mengakibatkan 13 korban jiwa, termasuk 2 pejabat Iran tingkat tinggi yang terjadi pada 1 April. Â
Terjadi lonjakan harga minyak akibat serangan Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus dan juga balasan yang dilakukan oleh Iran. Dari sudut pandang ekonomi, Laut Merah dan Selat Hormuz sangat penting bagi negara dunia, terutama karena 33.000 kapal tanker minyak melewati Selat Hormuz dan sekitar 27.000 kapal tanker minyak melewati Laut Merah. Biaya pengiriman yang meningkat adalah salah satu isu yang harus diatasi secara global.
Sebelum serangan Iran terjadi, Irak, Yordania, dan Lebanon mengumumkan penutupan sementara wilayah udara mereka, sementara Suriah juga meningkatkan kewaspadaan sistem pertahanan udara hingga darat dengan Pantsir buatan Rusia di sekitar Damaskus dan pangkalan-pangkalan besar.
Otoritas Israel melaporkan bahwa operasi tersebut melibatkan lebih dari 300 misil dan drone, yang menandai kali pertama Iran secara langsung melancarkan serangan militer terhadap Israel. Iran's Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) mengkonfirmasi serangan tersebut, menyatakan bahwa mereka meluncurkan serangan drone dan misil dalam Operation True Promise sebagai bagian dari hukuman serangan Israel yang menargetkan konsulat Iran di Suriah.
Israel tidak secara resmi mengakui atau membantah keterlibatannya dalam serangan terhadap konsulat Iran.