Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat, UMKM dituntut untuk terus berinovasi dan meningkatkan profitabilitas. UMKM Bunda Craf dengan produk-produk uniknya dari kain perca memiliki peluang cuan. Siapa sangka, dari tumpukan kain perca yang sering dianggap limbah ini justru tersembunyi potensi besar dalam menghasilkan keuntungan yang melimpah. UMKM Bunda Craf sendiri memiliki ide kreativitas dan semangat kewirausahaan yang tinggi, sehingga berhasil mengubah kain perca menjadi produk-produk unik yang diminati pasar. UMKM Bunda Craf, dengan keunikan produknya yang terbuat dari kain perca, memiliki potensi besar untuk meraih profitabilitas yang tinggi. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan strategi pengelolaan biaya yang tepat. Akuntansi manajemen, sebagai alat analisis yang kuat, dapat menjadi kunci untuk mengoptimalkan profitabilitas Bunda Craf ditengah maraknya trend handmade. Tantangan dalam mengelola bisnis agar tetap berkelanjutan dan menguntungkan sangat diperlukan strategi pengelolaan biaya yang efektif agar mendapatkan profit, dengan akuntansi manajemen sebagai solusi untuk memecahkan strategi pengelolaan biaya agar efesien dan efektif.
Awal mula Bunda Craf diproduksi oleh bunda Asih yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dimana ia tidak sengaja membuat tas sekolah untuk anaknya dari kain perca atau kain bekas dipadukan dengan berbagai macam warna sehingga menghasilkan tas yang lucu dan unik dari situlah teman – teman anak bunda Asih terkesan ingin dan mulai menyukai tas handmade dari kain perca, mulailah dari open preorder sampai saat ini yang sudah menjadi brand dan produk hasil Bunda Craf tidak hanya tas tetapi juga memproduksi dompet, topi, accessories, oleh-oleh, souvenir, dan baju. Kain perca yang awalnya dianggap sebagai limbah, kini menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan bagi Bunda Craf. Namun, untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan, diperlukan pengelolaan bisnis yang efektif dan efesien. Untuk mencapai profitabilitas yang lebih tinggi, Bunda Craf perlu menerapkan pendekatan akuntansi manajemen yang lebih komprehensif. Dengan menganalisis menggunakan Anggaran Operasional setiap komponen biaya produksi secara detail, Bunda Craf dapat mengidentifikasi yang perlu diperbaiki dan mengambil tindakan yang tepat. Selain itu, penerapan sistem budgeting yang baik akan membantu dalam perencanaan keuangan dan pengendalian biaya.
Strategi yang cukup akurat untuk mengoptimalkan profitabilitas Bunda Craf dengan menganalsis Anggaran Operasional dengan langkah- langkah perhitungan:
A.Perlu mengidetifikasikan perhitungan mulai dari perhitungan bahan baku, bahan penolong, biaya lain-lain, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead dalam sebulan.
B.Memperhitungkan rincian anggaran operasional
1.Anggaran Penjualan
Pada perhitungan anggaran penjualan ini unit penjualan pada tas yaitu 250. Dan dompet unit penjualannya yaitu 500. Dan untuk harga jual per unit pada tas Rp. 25.000,00 sedangkan dompet yaitu Rp. 15.000,00. Maka untuk perhitungan penjualan= unit x harga jual per unit.
2.Anggaran Produksi
Pada perhitungan anggaran produksi diketahui bahwa penjualan unit pada tas 250, dan dompet 500 unit. Persediaan akhir pada tas yaitu 25, dan dompet 50. Untuk menghitung  total yang dibutuhkan yaitu = penjualan dalam unit + persd. Akhir, sedangkan untuk mengetahui jumlah barang yang diproduksi yaitu= total barang yang dibutuhkan – jumlah persediaan awal.
3.Anggaran Biaya Bahan Baku
Untuk menghitung anggaran pada biaya bahan baku yaitu dijelaskan bahwa untuk penjualan Tas didapat dari 50kg perca dikali 250unit dikali harga jual kain perca perkg 40.000 didapat 2.000.000 untuk kain perca Tas selama sebulan sedangkan untuk Kanvas 125meter dikali 250unit Tas dikali harga jual kanvas permeter 20.000 didapat 1.250.000 untuk kanvas jadi jika ditotal kain perca dan kanvas dihasilkan 3.250.000 untuk anggaran biaya bahan baku tas selama sebulan, Untuk menghitung anggaran biaya bahan baku Dompet dihitung dari kain perca 50kg dalam sebulan dikali 500unit dikali harga jual kain perca perkg 40.000 didapat 2.000.000 sedangkan untuk kanvas 50kg kanvas dalam sebulan dikali 500unit dikali harga jual 20.000 didapat 1.000.000 jadi jika ditotal untuk biaya bahan baku dompet 3.000.000 selama sebulan.
4.Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Pada perhitungan anggaran tenaga kerja langsung yaitu diketahui unit yang akan diproduksi, Maka total biaya tenaga kerja langsung= unit yang akan diproduksi x biaya per tenaga kerja langsung, lalu total biaya tenaga kerja langsung dijumlah dengan hasil tas+dompet = Rp. 4.750.000,00.
5.Anggaran Overhead
Hitung rincian BOP lalu jumlah total keseluruhan ditambahkan dan jumlah total biaya overhead yaitu Rp, 3.670.000,00.
6.Anggaran Harga Pokok Produksi
Pada anggaran harga pokok produksi diperoleh adanya biaya bahan baku, TKL, dan overhead totalnya lalu dijumlahkan sehingga hasilnya menjadi harga pokok produksi. Untuk mencari HPP/Unit= Harga produksi : jumlah barang yang diproduksi
7.Anggaran Harga Pokok Penjualan
Untuk perhitungan pada harga pokok penjualan = (Persediaan barang jadi-Harga pokok produksi+Harga pokok barang yang tersedia) – persediaan barang jadi akhir.
8.Anggaran Non Produksi
Pada perhitungan anggaran non produksi yaitu = biaya administrasi + biaya pengiriman + biaya pemasaran.
9.Anggaran Laporan Laba/Rugi
Anggaran laba rugi merupakan anggaran yang lebih rinci terhadap perhitungan peramalan pendapat yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu, bertujuan untuk meramalkan apakah perusahaan akan laba atau rugi dalam memproduksi selama periode tertentu. Perhitungan anggaran laba rugi dengan cara penjualan ( - ) harga pokok penjualan menghasilkan laba kotor selama sebulan pada bunda craft ( kain perca) kemudian (-) biaya non produk jadi dihasilkan laba bersih sebesar 10.101.000 dalam sebulan.
Penyusunan anggaran operasional pada UMKM Bunda Craft ( kain perca ) pada periode sebulan dapat diterapkan pada fungsi manajemennya sepertinya perencanaan dalam memproduksi Tas dan Dompet untuk periode sebulan dan meramalkan pendapat Bunda Craft mengalami laba dan dapat dijadikan acuan perhitungan anggaran untuk memproduksi Tas dan Dompet. Dengan memahami konsep-konsep dasar akuntansi manajemen, seperti analisis biaya, pengendalian biaya, dan budgeting, UMKM Bunda Craf dapat membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan terukur. Selain itu, akuntansi manajemen juga dapat membantu UMKM dalam mengidentifikasi peluang bisnis baru dan meminimalkan risiko kerugian. Untuk fungsi pengendalian UMKM Bunda Craft dapat dilihat faktor apa saja yang mempengaruhi pembengkakan biaya seperti jam kerja langsung dibandingkan karyawan yang berkerja. Mungkin strategi peningkatan profitabilitas tidak hanya dengan anggaran operasional memungkinkan juga menggunakan strategi lainnya seperti strategi inovasi, pemerluasan target pasar, dan digital marketing yang dapat di analisis lebih mendalam agar meningkatkan profitabilitas Bunda Craf. Bunda Craf telah membuktikan bahwa bisnis yang berkelanjutan dapat dibangun dari limbah. Dengan menerapkan strategi pengelolaan biaya yang efektif, Bunda Craf dapat terus tumbuh dan berkembang, serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan. Kisah sukses Bunda Craf ini dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk terus berinovasi dan mencari peluang bisnis baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H