Mohon tunggu...
INDIRA NUGROHO
INDIRA NUGROHO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Bisa IQ Mempengaruhi Terjadinya Anxiety Disorder?

20 Desember 2023   14:41 Diperbarui: 20 Desember 2023   14:47 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

IQ adalah singkatan dari Intelligence Quotients, yang diterjemahkan dalam bahasa indonesia sebagai "Kecerdasan Intelektual". IQ adalah kemampuan seseorang dalam berfikir secara abstrak dan memecahkan masalah dengan menggunakan simbol verbal, serta kemampuan belajar untuk menyesuaikan diri dengan pengalaman sehari hari. Terkait dengan pengertian intelektual, yang berarti cerdas, berakal, cendekiawan, dan memiliki kecerdasan tinggi dalam ilmu pengetahuan. Salah satu ciri orang dengan IQ tinggi adalah kemampuannya untuk berpikir positif dan ilmiah. Berpikir ilmiah ini melibatkan logika dan penggunaan fakta, dengan cara menggabungkan penalaran induktif dan deduktif. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam.

Secara umum, gangguan kecemasan adalah gangguan mental yang membuat pengidapnya selalu merasa cemas, khawatir, atau takut. Sehingga kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari. Gangguan ini dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan individu, dan seringkali memerlukan intervensi profesional untuk pengobatan dan manajemen.

Terdapat hubungan yang kompleks antara kecerdasan (IQ) dan gangguan kecemasan (Anxiety Disorder). Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa individu dengan IQ yang lebih tinggi cenderung memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi, meskipun tidak ada hubungan langsung antara tingkat kecerdasan dan kecenderungan mengalami gangguan kecemasan. Hubungan ini mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor, Seperti :

  • Overthinking dan Analisis Berlebihan, Orang dengan IQ tinggi cenderung memiliki kemampuan analisis yang kuat. Namun, kecenderungan untuk terlalu berpikir atau menganalisis situasi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko munculnya kecemasan. 
  • Persepsi Terhadap Kegagalan, Individu dengan IQ tinggi seringkali memiliki standar yang tinggi untuk diri mereka sendiri. Ketika mereka mengalami kegagalan atau tidak mencapai ekspektasi mereka, hal ini dapat memicu kecemasan. Tekanan untuk mencapai hasil yang sangat baik dalam berbagai aspek hidup mereka dapat memberikan beban emosional tambahan
  • Tuntutan Pekerjaan atau Akademis, Beberapa pekerjaan atau lingkungan akademis yang menuntut secara intelektual dapat memberikan tekanan tambahan pada individu dengan IQ tinggi. Tuntutan ini dapat memicu kecemasan terkait kinerja atau takut tidak dapat memenuhi harapan yang ditetapkan.

Penting diingat bahwa setiap individu unik, dan faktor lain seperti lingkungan, pengalaman hidup, dan genetika juga berperan dalam perkembangan gangguan kecemasan. Variabilitas ini menekankan perlunya penanganan kasus secara individual dan pemahaman bahwa kecemasan dipengaruhi oleh faktor yang berbeda pada setiap orang. Meskipun hubungan antara IQ dan kecemasan mungkin kompleks, pemahaman yang lebih baik tentang hubungan ini dapat membantu kita mengembangkan intervensi yang lebih efektif untuk individu yang berjuang dengan gangguan kecemasan. 

Satu hal yang perlu ditekankan, seperti yang disampaikan oleh Ibu Maolidah, "IQ tinggi dapat menyebabkan kecemasan, tetapi penting untuk diingat bahwa kecemasan bukan berarti disebabkan oleh IQ tinggi."

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun