OPTIMALISASI PERAN PERAWAT PUSKESMAS DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA PADA MASA PANDEMI COVID 19
Pandemi COVID-19 merupakan bencana alam yang berdampak pada kesehatan mental dan psikososial masyarakat serta dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia. Seluruh perawat di seluruh dunia selama pandemi yang merawat pasien Covid-19 dan Non-Covid 19 telah mengorbankan kepentingan pribadi dan keluarganya. Para perawat mengorbankan keselamatan mereka dan menghadapi risiko tertular virus yang dapat menyebabkan kematian. Sebagai garda terdepan dalam penanganan kasus Covid-19, banyak orang yang mengalami kelelahan baik fisik maupun mental. Beban kerja yang tinggi dalam penanganan kasus Covid-19 dan penggunaan alat pelindung diri (APD) level 3 sangat mempengaruhi melemahnya kekebalan tubuh, sehingga risiko infeksi virus semakin tinggi.
Selain itu Pandemi COVID-19 berdampak pada kesehatan mental masyarakat seperti mengalami perubahan respons emosional berupa ketakutan akan penularan, perasaan stigma, kesepian, kebosanan, kemarahan, kecemasan, ketegangan, dan perasaan tidak pasti. Semakin cemas yang dirasakan seseorang, semakin lemah sistem kekebalannya dan jika tidak segera ditangani dapat mengakibatkan masalah kesehatan jiwa yang lebih serius, maka upaya yang komprehensif untuk mendorong adalah promosi, pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi untuk menjaga kesehatan jiwa melalui psikiatri komunitas.
Pelayanan kesehatan yang dipromosikan oleh perawat bertujuan sebagai pemberi pelayanan untuk masyarakat.Kualitas pengetahuan dan keterampilan perawat dalam menjalankan peran perawat penanggung jawab program kesehatan jiwa dapat menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat untuk mengasuh dalam memberikan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas, yang meliputi: keterampilan manajemen pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas dan memberikan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas pada masa pandemi Covid 19.
Dalam waktu yang singkat, jumlah kasus orang dengan gangguan jiwa pun meningkat. Upaya untuk merawat  pasien gangguan jiwa di masyarakat pada saat ini masih menggunakan pendekatan sistem rujukan. Puskesmas hanya memeriksa pasien gangguan jiwa dan kemudian merujuk ke rumah sakit sedangkan,sebagian besar masyarakat mencari bantuan ke puskesmas sebagai pemberi pelayanan utama mereka.
Program layanan kesehatan masyarakat yang mengandalkan komunitas untuk mempromosikan,pencegahan, pengobatan, dan pemulihan secara keseluruhan untuk menjaga kesehatan jiwa komunitas adalah sosok model pendekatan program Keperawatan Kesehatan Jiwa Masyarakat (CMHN) Hasil dari pelaksanaan program manajemen pelayanan kesehatan jiwa masyarakat (CMHN) dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa,sikap dan perilaku baik dalam mengelola ODGJ di rumah dan mencegah kekambuhan pada pasien pasca rawat inap di RSJ.
Dengan demikian, untuk meningkatkan pengelolaan masalah kesehatan jiwa dan meningkatkan pencapaian indikator kesehatan jiwa, serta memprediksi upaya pencegahan dan penanggulangan dampak psikososial pandemi, salah satunya adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan jiwa di pelayanan primer melalui program pelatihan dan pendampingan melalui pendekatan model CMHN pada masa pandemi covid 19.
Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan perawat diharapkan dapat meningkatkan peran dan tanggung jawab perawat dalam melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa dengan berbasis masyarakat sehingga gangguan psikologis dan masalah kesehatan jiwa lainnya dari dampak pandemi covid 19 dapat dicegah dan kesehatan jiwa masyarakat menjadi optimal.
Nama  : Indira Fidhiana Sabella
NIM Â Â : 1150022023
Prodi  : D-III Keperawatan/ UNUSA