POLMED adalah singkatan dari Politeknik Negeri Medan yang berdiri pada tahun 1979 di Universitas Sumatera Utara dan ditetapkan sebagai salah satu dari 6 Universitas/Institut yang mendapat proyek pembangunan Pendidikan Politeknik Tahap I dari DIKTI, dengan nama Politeknik Universitas Sumatera Utara (Politeknik USU) Medan. Pembangunan Politeknik USU dibiayai oleh Bank Dunia (World Bank).
         Pada tahap I yang dibangun adalah pendidikan bidang keteknikan yang pelaksanaannya mendapat bantuan tenaga ahli dari Swiss yang ditempatkan di Medan . Selanjutnya pada tahap II dibangun pendidikan bidang tata niaga yang didukung oleh bantuan tenaga ahli dan fasilitas dari Australia. Pembangunan pendidikan bidang tata niaga mulai diselenggarakan pada tahun 1986 dan dibantu seorang tenaga ahli dari Australia. Pembangunan Politeknik USU dan Politeknik lainnya, merupakan proyek pemerintah melalui Depdikbud Ditjen DIKTI yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik dikenal dengan singkatan PEDC (Polytechnic Education Development Center) di Bandung.
         Melalui Surat Keputusan Mendikbud No. 084/O/1997 tentang Pendirian Politeknik Negeri Medan, maka Politeknik USU Medan secara resmi menjadi Politeknik mandiri dengan nama Politeknik Negeri Medan (Polmed) yang isinya telah diperbaharui dengan SK Mendiknas No.: 130/O/2002 tentang organisasi dan tata kerja Politeknik Negeri Medan. Walaupun telah berdiri sendiri,Politeknik Negeri Medan (Polmed) masih menempati kampus di Universitas Sumatera Utara tepatnya di Jalan Almamater no 1 Kampus USU Medan atau dapat juga dicapai melalui Jalan Tridharma no 2 Kampus USU (pintu 4). Itu sejarah singkat dari POLMED. Kenapa saya bisa tahu? Yang pastinya searching dimbah google dong. Percuma anak CE(computer engineering) kalau tidak memanfaatkan kemajuan yang ada.
         Kenapa saya memilih polmed di jurusan Komputer informatika pada prodi teknik komputer atau computer engineering sebagai tambatan diriku saat ini? Yang pasti karena saya belum lulus SBMPTN kemarin. Kecewa? Pasti ada. Tapi apa boleh buat Allah belum menghendaki diriku lulus di SBMPTN. Berkali-kali ujian telah ku lalui, baik STIS maupun STAN tidak ada satupun yang lulus. Mungkin karena aku kurang berusaha saat itu. Tapi yang namanya rezeki gak akan kemana. Allah swt. memberiku kesempatan lagi untuk mengikuti seleksi mahasiswa baru gelombang kedua di Politeknik Negeri Medan. Hari demi hari menunggu hasil ujian diumumkan. Cemas, gundah gulana, makan tak habis, tidur tak lelap, mandi tak basah menunggu pengumuman seleksi tersebut. Hingga saatnya tiba, jantung mulai tak stabil ingin melihat hasil pengumuman itu. Prodi demi prodi ku lihat tapi tak kunjung ada namaku disana. Sempat putus asa sih, tapi ku paksakan diri ini untuk kuat dalam menerima apapun yang terjadi. Ternyata, ada namaku terpampang dengan jelas disana, diprodi teknik komputer yang ku idam-idamkan. Mungkin inilah hasil dari doaku selama ini dan akhirnya dikabulkan dan ternyata memang inilah dan disinilah jiwaku dan hobbyku yang sebenarnya. Senang pastinya setelah mendengar kabar tersebut. Tak menunggu waktu lagi langsung aku menceritakan kepada orangtuaku dan seluruh keluarga besarku bahwa aku lulus di politeknik negeri medan. Senang dan sujud syukurku tak lupa kuberikan kepada Allah swt. yang telah memberiku kekuatan dan kesabaran serta mengabulkan doaku agar lulus dipolmed ini. Malu? Tentu tidak. Walau saya dulunya berasal dari SMA NEGERI 1 BABALAN di pangkalan berandan. Merantau ke Medan walau saya lahir dimedan dan dibesarkan di berandan yang merupakan kota yang hebat dulunya kota penghasil minyak terbesar di Indonesia. Tapi sekarang lihat sendiri keadaannya, walaupun masih banyak yang belum tahu dimana itu berandan kota kecil yang hampir sudah tak berpenghuni, sedih sih tapi apalah daya memang seperti itulah kota saya kota langkat tercinta. Kalau dibilang malu masuk polmed ? saya tidak malu terdaftar dan menjadi mahasiswa politeknik negeri medan, justru  saya  bangga ketika nama saya tercantum diantara orang-orang yang lulus saat itu.karena seperti yang banyak orang ketahui tentang polmed. Selain mutunya yang baik, polmed juga menghasilkan banyak keluaran-keluaran terbaik yang mampu bersaing didunia kerja. Mahasiswa polmed khusus ditempah untuk siap pakai dan mampu berkembang dimana saja dan siap ditempatkan kapan saja. Karena polmed memiliki program BINTALFISDIS untuk setiap mahasiswa baru dan kegiatan ini wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa. BINTALFISDIS ini bertujuan untuk menopang dan mendidik mental setiap mahasiswa agar siap dalam menghadapi gonjang ganjing dunia pekerjaan. Siap untuk disiplin tinggi dan beretika yang baik bagai prajurit sungguhan. Mahasiswa polmed memiliki jiwa korsa yang tidak dimiliki oleh mahasiswa diuniversitas lainnya. Yang didapat dari hasil didikan didalam BINTALFISDIS tersebut.
         Kalau ditanya bagaimana pengalaman saya saat BINTALFISDIS di Rindam I bukit barisan? yah, banyak sekali. Susah senang bercampur padu disana. Terlihat kekompakan dan kekeluargaan yang hangat. Awalnya memang tidak enak ditambah lagi jam tidur yang singkat dan harus selalu dalam keadaan siap dan sigap saat kapanpun dipanggil, makan seadanya bahkan pakaian dan kamar harus selalu rapi dan bersih. Dididik memang sebagaimana didikan seorang prajurit sejati. Letih awalnya tapi jika dinikmati seru dan tak terlupakan juga. Hingga saat waktu pendidikan di rindam selesai kami pada gak mau pulang (katanya, dihati sudah gak sabar ingin pulang rindu kamar sendiri). Saya pikir setelah keluar dari rindam maka semua telah berakhir. Eh saat diumumkan bahwa 3 minggu lagi ada ospek jurusan. Waduh, kalau sudah dengar kata ospek pikiran dan hati sudah lain jadinya. Belum lagi menjalaninya hati sudah tak tenang. Tapi setelah beberapa minggu menunggu dirumah tibalah waktu ospek jurusan. Saya pikir ospeknya bakalan macam-macam seperti anak-anak yang lain. Ternyata dipolmed tidak seperti itu. Suasana kekerabatan antara senior dan junior sangatlah dekat. Tidak ada hal-hal ataupun kegiatan-kegiatan seperti yang saya bayangkan.
         Pengalaman saya didunia komputerisasi sih gak banyak, lebih ke pribadi aja. Karena kebetulan laptop saya sering nge-hank jadi saya mencoba memperbaikinya sendiri selain harga servis laptop yang mahal sempat terpikirkan oleh saya sendiri, kenapa tukang servis itu bisa memperbaikinya dan kenapa saya tidak? Dari situlah saya bertekad untuk memperbaikinya sendiri. Saya coba cari kesana kemari. Baca apa yang bisa dibaca awalnya untuk masalah-masalah yang ringan saya bisa menyelesaikannya sendiri tapi pada akhirnya laptop pun mengulah pada puncaknya dan jujur saja saya sudah tak tau lagi bagaimana cara untuk memperbaikinya hingga pada akhirnya saya menyerah. Tapi tidak disitu saja. Saya punya ambisi dan tekad yang kuat bahwa setelah saya tamat dari SMA saya harus bisa memperbaikinya sendiri apapun kasusnya seberapa besar persoalannya, walau saya gak mungkin bisa menguasai seluruh materi tentang komputerisasi tapi saya akan tetap berusaha. Dan yang buat saya memilih teknik komputer sebagai prodi saat ini, selain saya suka dengan hal-hal yang berbau komputer pastinya, saya juga punya keinginan untuk menjadi seorang programmer dan kalau bisa pun sampai membuat komputer sendiri. Doakan saya ya agar bisa mencapai semuanya. Aamiin.
     Hingga sampailah sekarang ini saya sudah menjadi bagian dari mahasiswi Politeknik Negeri Medan di jurusan Komputer informatika prodi teknik komputer yang menjadi semangat baru dan awal baru bagi saya untuk membuka lembaran baru yang lebih baik lagi dalam mengapai cita-cita. Hidup Mahasiswa! Maju terus Politeknik Negeri Medan!
terimakasih.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H